Orang jahat bertambah jahat.

1Raja-raja 16:29-17:6
Minggu Epifania 8

Dosa kian merajalela di kerajaan Israel. Omri melakukan
kejahatan lebih daripada pendahulunya. Ahab melakukan yang
lebih jahat dari pendahulu dan lebih menyakitkan hati Tuhan
dari 7 raja sebelumnya. Penyembahan berhala yang merambah ke
seluruh Israel, Ahab pun mendirikan kuil Baal-Melqart yang
dipuja di Sidon, kerajaan Izebel istrinya. Tambah lagi Ahab
mendirikan patung dewi Asyera, dewi alam dan kesuburan.
Penyembahan kepada Asyera adalah agar dewi ini memberikan
hujan, menyuburkan tanah, dan menghasilkan panen besar.


Baal dalam bahasa Ibrani berarti `pemilik' atau `suami', dengan
menambah-nambah penyembahan kepada Baal, berarti Ahab menolak
Allah dengan lebih keji. Didirikannya mezbah untuk Baal di kuil
Baal di Samaria, sebagai tandingan Rumah Allah di Yerusalem.
Peringatan yang paling keras dari Yosua pun sudah dilanggar
dengan membangun kembali Yerikho, kota yang dikutuk Allah
melalui Yosua. Kita bisa menggambarkan begitu jahatnya umat
Israel terhadap Allah dan betapa murkanya Allah terhadap
tingkah laku umat-Nya.


Allah Pencipta dan Penguasa alam semesta tidak berdiam diri.
Bila saat itu raja dan rakyat Israel mengharapkan kesuburan
dari patung Asyera, justru Allah menghukum dengan tidak ada
embun dan hujan beberapa tahun. Kekeringan pasti terjadi dan
selanjutnya bala kelaparan. Hukuman ini menyatakan siapakah
Allah sejati yang berkuasa atas alam semesta ini. Memang untuk
sementara waktu tampaknya patung Asyera memberikan hasil panen
yang luar biasa, sampai pada zaman Ahab kerajaan Israel cukup
besar dan kaya Tetapi sesuai waktu Tuhan, Ia pasti membuktikan
siapakah sebenarnya yang paling berkuasa atas alam ini.
Kenikmatan hidup yang diperoleh di luar Tuhan hanya bisa
dinikmati untuk sementara saja. Karena akan tiba waktunya Tuhan
menyatakan siapakah sebenarnya sumber dan pemberi berkat bagi
manusia di bumi ini.


Renungkan:
Di saat Israel sedang menderita karena hukuman Tuhan, nabi
Elia menikmati pemeliharaan Tuhan yang ajaib. Elia dipakai
Tuhan untuk menyatakan kebenaran di tengah-tengah kebengkokan
dan memperlihatkan kekuasaan Tuhan di tengah-tengah penghinaan
kepada Tuhan. Akhirnya umat harus kembali mengakui Allah yang
hidup dan berkuasa. Itu pula panggilan dan tugas kita di
tengah-tengah masyarakat.

Scripture Union Indonesia © 2017.