Bergirang dalam Tuhan

Mazmur 70
Minggu ke-4 sesudah Pentakosta

Mazmur ini digolongkan sebagai salah satu dari mazmur ratapan karena memiliki unsur seruan meminta pertolongan Allah. Permohonan ini dinaikkan saat Daud mempersembahkan korban peringatan kepada Allah (1).


Dalam doanya, Daud meminta Allah segera menolong dan menyelamatkannya dari maut (2). Kata "segera" di sini menandakan sesuatu gawat dan mendesak. Daud mendesak Allah untuk turut campur dalam persoalan yang sedang dihadapinya. Dalam doanya, Daud sangat gelisah dan takut sebab para musuhnya tiada hentinya berupaya ingin mencelakai dan mencabut nyawanya (3). Kondisi putus asa ini membuat Daud tidak tahu harus meminta pertolongan kepada siapa selain Allahnya. Selain itu, Daud juga berdoa agar Allah Israel bukan hanya menolongnya, tetapi juga mempermalukan para musuh yang menyumpahi dirinya (4). Ada rasa kesal dan marah dalam diri Daud melihat para musuhnya tidak bosan-bosan mengutuki dan menyumpahinya.


Permohonan doa Daud mendapat jawaban dari Allah sehingga ia mengajak orang-orang benar bersama dengan dirinya bersukacita (5a). Landasan kegembiraan Daud adalah Allah. Sebab, Allah tidak mengecewakan orang yang sungguh-sungguh mencari dan berharap kepada-Nya. Daud yakin bahwa orang yang mencari Allah dan mencintai keselamatan-Nya akan memuji Allah itu besar (5b). Karena karya Allah hadir dalam kehidupan mereka. Perbuatan Allah yang ajaib membuat mereka selalu takjub akan kebesaran Allah. Tidak heran jika Allah lebih utama dalam kehidupan mereka daripada hal-hal yang lain.


Dalam sukacitanya, Daud merendahkan diri di hadapan Allah. Ia mengungkapkan dirinya sebagai manusia fana dan miskin (6a). Kefanaan Daud membuat dirinya memusatkan hidup dan keselamatannya pada Allah. Tanpa arogansi dan pemaksaan kehendak, Daud menyerahkan semua keputusan kepada Allah (6b). Ia percaya bahwa pertolongan Allah tepat waktu (6c).


Bergiranglah dalam Allah karena Dialah perlindungan dan keselamatan kita. [TG]

Scripture Union Indonesia © 2017.