Beragam, tetapi satu tujuan

Keluaran 26:1-37

Pasal 26 ini tidak mudah untuk dibaca dan diikuti. Apa kepentingan kita, umat masa kini, untuk membaca detail cara pembuatan Kemah Suci? Sebenarnya, kita bisa belajar prinsip rohani dari detail yang dipaparkan. Misal, kemah yang terdiri dari material yang berbeda-beda, tetapi dipersatukan menjadi sebuah tenda besar. Ini menggambarkan kesatuan tubuh Kristus dalam keragaman anggota-anggotanya (bdk. 1Kor. 12).


Hal yang penting dari pembuatan Kemah Suci dan juga perabotannya ialah bahwa cetak birunya berasal dari Allah sendiri (30, Kel. 25:9, 40). Musa menerima visi dari Allah tentang seperti apa Kemah Suci akan terlihat nantinya. Kemudian Musa mengomunikasikan visi ini kepada perajin yang melakukan pembangunan yang sebenarnya. Tuhan bekerja melalui visi untuk menunjukkan pekerjaan yang ingin Dia lakukan melalui diri kita, anggota-anggota tubuh-Nya. Tuhan tetap menjadi Kepala dan tujuan bagi semuanya. Hal menarik lainnya adalah pintu yang dibuat dari kayu yang bersalutkan emas dan tembaga yang sudah diproses melalui api pemurnian (36-37). Sebuah gambaran kemurnian dan daya tahan melalui kesengsaraan. Pintu masuk ke Kemah Suci bisa melambangkan apa yang Yesus telah lakukan bagi kita.


Kita, yang ikut serta dalam pelayanan di gereja, perlu juga menggumulkan visi dari Allah dan mengerjakan pelayanan kita berdasarkan visi tersebut. Kita juga harus mengomunikasikan visi tersebut kepada sesama jemaat yang ikut melayani bersama kita, yang terdiri dari beragam talenta, supaya bersama-sama membangun pelayanan berdasarkan visi tersebut dan dengan memiliki satu tujuan yang sama. Apa pun yang Dia kerjakan melalui anggota-anggota tubuh-Nya tidak pernah tumpang tindih, karena setiap anggota memiliki tugas masing-masing untuk satu tujuan yang berasal dari Kristus, sebagai Kepala.


Maka lakukanlah pelayanan bukan hanya karena ingin ikut aktif saja, tetapi lakukanlah karena sungguh-sungguh memahami visi yang Tuhan berikan bagi pelayanan tersebut secara khusus atau bagi gereja pada umumnya.

Scripture Union Indonesia © 2017.