Keadilan Tuhan dan rasa syukur

Yosua 14:1-5

Dalam perjuangan umat Israel menaklukkan tanah Kanaan, Allah berperan sangat besar dalam memimpin dan menyertai mereka. Melalui ketaatan dan iman mereka kepada Allah, sudah banyak wilayah yang ditaklukkan. Namun, masih ada daerah-daerah yang belum ditaklukkan.


Walaupun Yosua sudah lanjut usia, Tuhan tetap memerintah dia untuk membagikan tanah Kanaan kepada sembilan setengah suku itu. Perintah tersebut menunjukkan bahwa Tuhan menghargai setiap perjuangan Israel dan akan memberikan tanah pusaka secara adil, terbuka, dan proporsional sesuai dengan populasi mereka. Hal ini penting agar tidak ada yang kekurangan dan tidak ada yang kelebihan, sesuai dengan perintah Tuhan (lih. Bil. 33:54).


Pembagian tanah pusaka dilakukan secara terbuka di hadapan para pemimpin dan umat. Masing-masing suku diperlakukan secara adil karena mereka telah berjuang bersama dan sekarang mendapatkan warisan sesuai dengan ketentuan Tuhan. Bagian wilayah yang mereka terima harus dijaga dan dihargai. Mereka tidak diizinkan mengambil milik pusaka dari suku lain. Hal itu sesuai dengan ketentuan Tuhan bahwa milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari satu suku ke suku lainnya (Bil. 36:7).


Kita bersyukur karena Tuhan menghargai setiap perjuangan iman kita. Ketika menghadapi pergumulan dalam kehidupan sehari-hari, jangan berpikir bahwa Allah tidak memperhatikannya. Dia hadir ketika kita mempertimbangkan sesuatu untuk mengambil keputusan. Dia hadir dalam iman kita yang terdalam. Bukan sekadar hadir, tetapi juga mengapresiasi keputusan iman yang sejalan dengan kehendak-Nya.


Kita juga bersyukur karena Ia berlaku adil dengan memberkati umat-Nya sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Namun, banyak orang merasa selalu kurang. Berkat-berkat yang Allah berikan berupa materi, bakat, kesempatan, atau dalam bentuk apa pun, bukan untuk dihabiskan demi memuaskan hawa nafsu melainkan untuk dipergunakan sesuai dengan kehendak-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.