Pada waktu Tuhan

Mazmur 75

Pengalaman masa lampau ditolong oleh Tuhan tidak selalu menjadi jaminan bahwa Tuhan akan menolong persis sama pada masa kini. Pengalaman masa lampau hanya menegaskan bahwa Tuhan dapat diandalkan.


Mazmur 75 mulai dengan ungkapan syukur karena pengalaman masa lampau ditolong Tuhan (2)! Namun, bagaimana dengan masa sekarang? Mazmur ini adalah suatu liturgi dalam ibadah yang mengharapkan Tuhan bertindak menegakkan keadilan-Nya. Sosok pemimpin ibadah mewakili penyataan Tuhan (3-6). Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya menegakkan kebenaran dan membela orang benar. Maka, orang fasik diperingatkan untuk tidak sembrono mengangkat "tanduk"! Tanduk melambangkan kekuatan. Sikap sombong di hadapan Tuhan hanya akan membuahkan kehancuran. Suara Tuhan itu pun direspons dengan aklamasi oleh umat bahwa memang Tuhan adalah hakim yang adil dan berkuasa (7-9). Peninggian dan perendahan manusia ada di dalam kedaulatan-Nya. Semua orang fasik pasti menerima penghukuman Tuhan (9).


Mamur 75 ditutup oleh pemimpin ibadah mewakili umat dengan pujian kepada Tuhan yang bertindak dalam keadilan-Nya. Tanduk orang fasik (=kuasa yang disombongkannya) akan dihancurkan Tuhan. Sebaliknya tanduk orang benar (=kemegahannya di dalam Tuhan) akan ditinggikan, yaitu mendapatkan pembenaran.


Saat liturgi Mazmur 75 dikumandangkan, ancaman musuh/orang fasik belum berakhir. Namun, mazmur ini digubah dengan pengharapan bahwa janji Tuhan akan digenapi pada waktu-Nya. Jadi, saat Anda dan saya menghadapi ancaman oleh karena iman kita, ingat akan janji Tuhan. Kumandangkan Mazmur 75 sebagai doa dan ungkapan iman. Nantikan dengan yakin dan syukur, pada waktu-Nya Tuhan akan bertindak.

Scripture Union Indonesia © 2017.