Mengingat kesetiaan Allah

Yosua 12:1-24

Dosen saya mengatakan bahwa: "The main enemy of faith is forgetfulness" (musuh utama dari iman adalah keterlupaan). Secara umum, umat Allah mudah melupakan kesetiaan Allah. Maka bila menghadapi kesulitan, kita langsung menganggap bahwa Tuhan tidak mengasihi dan telah melupakan kita, padahal kitalah yang sering melupakan kesetiaan-Nya.


Catatan detail tentang nama raja-raja yang ditaklukkan oleh Israel tentu bertujuan supaya kita dapat melihat kesetiaan Tuhan yang begitu ajaib, yang senantiasa menggenapi apa yang Ia janjikan. Jelas tidak mudah untuk mengalahkan semua raja itu, tetapi tak ada raja yang dapat bertahan menghadapi Israel. Semua raja ditaklukkan dan itulah kemenangan yang Tuhan berikan kepada umat-Nya.


Namun tujuan lain dari pencatatan secara mendetail ini adalah supaya umat Allah mengingat segala kesetiaan Allah dan supaya mereka mau menghitung setiap berkat yang telah Allah limpahkan kepada mereka. Dengan sengaja penulis mencatat bukan saja kemenangan di sebelah barat sungai Yordan yang dilakukan di bawah pimpinan Yosua (7-24), tetapi juga kemenangan di sebelah timur sungai Yordan yang dilakukan di bawah pimpinan Musa (1-6) karena umat Allah harus mengingat bukan saja kesetiaan Allah sekarang, tetapi juga kesetiaan Allah di masa lampau.


Ada kisah khusus untuk setiap nama raja yang dicatat, yang menunjukkan kesetiaan Allah yang unik dan luar biasa. Semua itu tidak boleh dilupakan karena ada pelajaran yang Allah berikan dalam setiap kemenangan. Bagi kita mungkin nama raja-raja tersebut tidak memiliki arti, tetapi bagi umat Israel yang berperang melawan mereka, nama setiap raja membawa kenangan tersendiri atas karya Allah bagi mereka.


Kita pun perlu mengingat kesetiaan Allah dalam hidup kita, sekarang maupun di masa lalu, juga dalam hidup pendahulu-pendahulu kita. Saat kita mengalami kesulitan, ingatan akan kesetiaan Allah di masa lampau akan meyakinkan kita bahwa Allah yang setia akan terus menunjukkan kesetiaan-Nya kepada kita sekarang dan di masa mendatang.

Scripture Union Indonesia © 2017.