Taat sampai tuntas

Yosua 11:1-15

Berbagai peperangan telah dilalui Yosua dan umat Israel. Sejauh ini saat mereka taat benar pada perintah Tuhan kemenangan selalu didapatkan. Mereka belajar menjaga kekudusan, supaya peristiwa Ai tidak terulang (psl. 7). Mereka belajar untuk selalu mencari petunjuk dari Tuhan, supaya peristiwa dengan Gibeon tidak terulang (psl. 9). Sampai saat ini mereka sukses.


Perikop hari ini mencatatkan peperangan yang 'terakhir' menghadapi kelompok raja-raja Kanaan yang paling utara posisinya. Bisa dikatakan juga ini peperangan yang paling dahsyat karena para musuh Israel dicatatkan sangat banyak, seperti "pasir di tepi laut banyaknya." Sebelum ini, di pasal 10 dicatat raja-raja bagian selatan telah ditaklukkan dan dimusnahkan. Dengan selesainya peperangan melawan raja-raja utara, secara garis besar seluruh Kanaan telah ditaklukkan. Tidak ada lagi kerajaan yang kuat yang bisa menghambat pasukan Israel untuk benar-benar menyapu bersih seluruh tanah Kanaan sampai ke pelosok-pelosok.


Sama seperti peperangan-peperangan yang terdahulu, yang menjadi panglima perang adalah Allah sendiri. Tuhan sendiri yang menjamin kemenangan (6), dan yang menyerahkan musuh ke tangan Israel (8). Yosua dan pasukan Israel adalah prajurit Allah yang taat melakukan peperangan sepenuhnya sesuai dengan kehendak Allah (9, 12). Yosua memimpin pasukannya dengan ketaatan penuh kepada Allah seperti dulu Musa taat penuh (15).


Kisah penaklukan tanah Kanaan memang bukan kisah yang secara harafiah boleh dijadikan contoh dan model peperangan melawan musuh-musuh orang Kristen, apalagi sebagai pembenaran untuk menjajah bangsa lain. Peperangan ini harus dilihat sebagai model peperangan rohani melawan musuh orang Kristen seperti yang ditulis oleh rasul Paulus di Efesus 6:10-12. Peperangan ini tidak akan kita lakukan sendirian. Tuhan pasti menyertai dan akan memimpin kita memenanginya. Yang diperlukan dari setiap kita adalah taat kepada pimpinan-Nya secara terus menerus sampai tuntas.

Scripture Union Indonesia © 2017.