Ketika dosa sudah penuh

Yehezkiel 23:36-49

Dosa apa sajakah yang dilakukan oleh umat Tuhan yang merupakan
kekejian di mata Tuhan? Dalam dua perikop lalu, dosa Samaria dan
Yehuda dipaparkan dengan gamblang memakai ilustrasi istri yang
berselingkuh. Yehuda dipaparkan lebih panjang karena bukan hanya
berdosa mengikuti kakaknya, Samaria, tetapi melakukannya jauh
lebih dahsyat.


Di perikop ini, dosa-dosa Yehuda tidak lagi dipaparkan dengan bahasa
simbolik. Dosa-dosa Yehuda disebut dengan tegas sebagai pertama,
dosa penyembahan berhala alias berselingkuh dengan dewa-dewi
bangsa-bangsa kafir (ayat 37-39). Mereka mengikuti segala tingkah
laku penyembahan berhala yang mengerikan. Ritual-ritual yang
mengerikan itu mempersembahkan kurban manusia. Bahkan anak-anak
mereka sendiri disembelih untuk kurban tersebut. Kedua, dosa
mereka adalah beraliansi dengan bangsa-bangsa lain (ayat 40-44).
Berarti mereka memilih tidak mengandalkan Tuhan, melainkan dengan
hikmat sendiri berserikat dengan bangsa-bangsa kafir untuk
menghadapi adikuasa pada masa mereka. Tidak heran perilaku hidup
mereka pun dipengaruhi oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah.


Tuhan menyatakan penghakiman-Nya yang kudus atas mereka. Bagaimana
Tuhan akan menghakimi mereka? Tuhan akan membangkitkan para musuh
yang melakukan tugas pembersihan pada umat Tuhan (ayat 45-49).
Lewat penghukuman ini, umat Tuhan dipaksa untuk menyadari bahwa
mereka tak dapat menolak kedaulatan Tuhan atas hidup mereka (ayat
49).


Betapa mengerikan membaca kehidupan umat Tuhan yang terbelenggu dosa
dan terkontaminasi total olehnya. Bagaimana pula kehidupan
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan? Memang benar, ucapan
rasul Paulus, bila penghakiman dimulai, maka rumah tangga Tuhan
yang pertama-tama akan dibersihkan dari segala kenajisan. Maka
sebelum tangan Tuhan yang keras menimpa kehidupan kita,
cepat-cepatlah bertobat, dan hiduplah kudus sesuai dengan
tuntutan dan karakter-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.