Ulah para pemimpin

Yehezkiel 22:23-31

Mengapa sebuah bangsa bisa sangat jahat dan penuh amoralitas? Siapa
yang paling bertanggung jawab atas kejahatan masyarakat? Setiap
orang dalam masyarakat akan mempertanggungjawabkan perbuatannya
kepada Tuhan. Namun peran pemimpin sangat penting dan menentukan.


Sudah dua khotbah yang menuding dosa Yehuda (ayat 1-16; 17-22). Di
khotbah ketiga ini (ayat 23-31), Tuhan melalui Yehezkiel menuding
para pemimpin Yehuda sebagai penyebab kebobrokan moral dan
perilaku masyarakatnya. Di sini Yehezkiel (ayat 25-28) memakai
dan mengembangkan khotbah Zefanya satu abad sebelumnya (Zef.
3:3-4). Secara sistematis ia mengungkapkan peran jahat para
pemimpin Yehuda. Pemimpin politik memeras rakyatnya yang lemah
demi memperkaya diri (ayat 25); Para imam bertindak menyalahi
Taurat dan kekudusan Allah dalam ibadah-ibadah yang mereka
selenggarakan (ayat 26); para penguasa menindas dan mencurahkan
darah orang kecil demi keuntungan diri (ayat 27); nabi-nabi tak
ketinggalan berkolaborasi dengan para pemimpin jahat lainnya
dengan bernubuat palsu demi kepentingan mereka (ayat 28). Tidak
heran penduduk negeri pun berperilaku sama, saling menindas dan
memeras sesama mereka yang lebih lemah (ayat 29). Menyedihkan
kesimpulan yang diambil Yehezkiel: Tuhan mencari dan tidak
mendapatkan seorang pun yang peduli dan bersyafaat bagi kondisi
amburadul umat-Nya (ayat 30). Maka Tuhan memutuskan bahwa Yehuda
harus dihukum (ayat 31).


Setiap pemimpin harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya satu
hari kelak di hadapan Allah yang adalah otoritas tertinggi. Tak
ada dalih yang dapat membenarkan perilaku pemimpin yang tak
peduli dengan keadaan mereka yang dipimpin. Apalagi pemimpin yang
berperilaku ibarat gembala yang menyembelih dan melahap daging
domba gembalaannya (band. 34:3). Jika Anda pemimpin seperti itu,
bertobatlah! Jika bukan, mulailah berdoa bagi pemimpin yang ada
dalam berbagai jenjang dan aspek kehidupan, baik itu pemimpin
politik, masyarakat, atau gereja.

Scripture Union Indonesia © 2017.