Dilebur untuk dimurnikan

Yehezkiel 22:17-22

Untuk apa perak atau emas dilebur? Untuk memurnikannya dari kotoran.
Dalam proses peleburan itu, bahan-bahan yang tak murni atau sanga
seperti tembaga, besi, timah, dan seng akan terbakar dan akan
mengambang di atas untuk dibuang. Hasilnya perak atau emas yang
murni!


Dengan memakai gambaran proses peleburan masa itu, Tuhan melalui
Yehezkiel menyebut Yehuda sebagai sanga (ayat 18, 19) yang layak
dibuang. Namun Tuhan masih mengumpulkan sanga tersebut dengan
perak untuk dilebur dalam api murka-Nya (ayat 20-22). Artinya,
Yehuda dihukum bukan untuk dibinasakan, melainkan untuk
dimurnikan. Setiap tindakan dosa yang dilakukan umat Tuhan harus
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Sebagaimana perak tidak
berguna jika sanga tidak dibuang, demikian pula ampas dosa harus
dibuang melalui peleburan agar kebenaran yang sejati muncul.
Perikop ini menegaskan Allah yang tetap dalam rencana kasih-Nya,
yaitu untuk menyelamatkan dan memurnikan umat-Nya. Memang
prosesnya harus melewati peleburan yang panas dan menyakitkan,
tetapi hasilnya iman yang murni dan menyenangkan Tuhan.


Buat kita, umat Tuhan masa kini, pelajaran apa yang kita dapatkan
dari bagian ini? Kita sering seperti umat Yehuda, sudah mengalami
kasih dan anugerah Allah dalam Kristus yang menyucikan kita,
tetapi masih bermain-main dengan dosa. Ibarat sanga yang melekat
lagi dalam perak, demikian dosa melekat lagi dalam hidup kita
yang sudah dikuduskan-Nya. Hanya satu cara yang bisa dilakukan
agar sanga itu lepas, yaitu dibakar lagi sampai lebur. Sebab itu
relakan hati kita untuk diproses lagi dalam peleburan Tuhan untuk
memurnikan kita. Api murka Allah memang sangat panas sehingga
proses peleburan menjadi sangat menyakitkan, tapi menghasilkan
kemurnian iman yang membawa damai sejahtera dan sukacita
melimpah. Apa yang menjadi sanga Anda? Bersediakan Anda
menyerahkannya untuk dimusnahkan Tuhan agar Anda menjadi seperti
perak yang murni?

Scripture Union Indonesia © 2017.