Tentang makanan

1Korintus 6:12-20

Saya senang acara wisata kuliner di tv. Juga acara yang
memperlihatkan bagaimana sesudah berwisata mencicipi makanan
tertentu, si pemandu acara memperlihatkan bagaimana ia memasak
makanan tersebut. Terkadang saya berangan ingin mengunjungi resto
tertentu atau mencoba makanan ini dan itu.


Makanan ternyata bukan hanya soal mengisi "kampung tengah," seperti
yang biasa disebut oleh salah satu suku di Indonesia ini. Tapi
makanan juga menyangkut seni - baik dari cara memasaknya, cara
menghidangkannya, sampai ke gaya menikmatinya. Juga menyangkut
gengsi - makanya ada banyak restoran dengan cita rasa tinggi.
Semakin maju suatu peradaban, semakin berkembang juga budaya
kuliner ini. Kota seperti Korintus tentunya tak kurang pilihan
menyediakan berbagai makanan yang mampu menarik lirikan mata,
mengaktifkan kelenjar liur, siap membuat lidah bergoyang dan
perut berdendang. Dan tentunya rangsangan makanan pun turut
menjadi masalah iman juga. Sebab, bagaimana kita menempatkan arti
makanan dan bagaimana kita membelanjakan uang untuk makanan,
adalah ungkapan dari apa yang kita pandang penting dalam hidup
ini.


Meski ada masalah halal-haram (daging di Korintus berasal dari kuil
penyembahan berhala), inti masalah yang kini perlu kita renungkan
adalah benar-salah dalam pola makan kita. Jika kita mulai
berlebihan memikirkan apa yang ingin kita makan, bila kita mulai
makan berlebihan, bila kita lupa orang yang tak dapat makan waktu
kita asik makan, nah, kita mulai bermasalah di soal makanan!
Memang di kota-kota besar Indonesia, masalah seperti di negara
maju mulai terasa. Coba lihat anak-anak di tv, ada banyak yang
berbadan terlalu subur alias mengalami obesitas. Padahal di
banyak bagian lain di negara kita, ada banyak anak dan orang
dewasa yang terancam maut karena kurang makan.


Agar tercegah dari dosa soal makanan ada dua prinsip. Pertama, jangan
diperhamba oleh makanan. Ingat makanan adalah untuk menunjang
hidup, bukan hidup untuk makan! Kedua, buat prioritas yang benar
dalam memilih makanan. Gunakan uang untuk sesuatu yang membangun
orang lain dan kerajaan Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.