Hamba TUHAN dalam tugas

Yesaya 49:1-13

Bila di pasal 42:1-9, Tuhan memproklamasikan hamba TUHAN sebagai yang
diutus untuk pembebasan umat-Nya (lih. uraian SH tgl. 27 Nov.),
maka di pasal 49:1-7, Sang Hamba memperkenalkan diri-Nya serta
tugas yang Dia emban dari Tuhan.


Pernyataan Sang Hamba sekaligus menyatakan pengenalan-Nya akan
panggilan dan tugas mulia yang Tuhan embankan kepada Dia (ayat
1-3, 5-6). Pada saat yang sama, Sang Hamba juga mengungkapkan
betapa pelaksanaan tugas itu tidak mudah, bahkan dibayang-bayangi
penderitaan dan penolakan (ayat 4). Tuhan sendiri juga telah
menyatakan bahwa kesuksesan pelayanan Sang Hamba, yang bukan
hanya menjangkau Israel melainkan juga bangsa-bangsa lain, justru
terjadi lewat penolakan dan penderitaan (ayat 7). Namun dalam
kedaulatan Tuhan, Sang Hamba akan mengalami pertolongan Tuhan
agar tugas penyelamatan itu terlaksana (ayat 8).


Gambaran tugas Sang Hamba yang dipaparkan di ayat 8-12 mengacu kepada
pembebasan di tahun Yobel (Im. 25:10). Pada tahun itu, semua
tanah pusaka Israel, yang telah terjual atau tergadaikan karena
alasan-alasan ekonomi apapun, harus dipulangkan kembali kepada
yang pemilik yang berhak. Demikianlah keselamatan bagi umat
Israel ketika mereka, setelah masa penghukuman selesai, dapat
kembali ke negeri leluhur mereka, yaitu Yehuda dan Yerusalem.
Pembebasan yang tiada bersyarat inilah yang menjadi inti berita
dari Sang Hamba. Berita itu akan menjadi penghiburan buat umat
yang sedang dibuang (ayat 13).


Yesus mengutip Yes. 61:1-2 yang senada dengan Yes. 49:8-9, serta
menyatakan diri-Nya sebagai penggenap nubuatan Yesaya ini.
Yesuslah hamba TUHAN yang memberi pembebasan bagi umat Israel dan
pembebasan bagi semua umat manusia dari perbudakan dosa dan maut.
Penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya memerdekakan. Marilah
kita, umat yang sudah menerima pembebasan itu, mengumandangkan
kabar baik ini kepada semua orang!

Scripture Union Indonesia © 2017.