Karena Dia Allah

Yesaya 44:1-8

Seperti apakah keadaan umat yang hidup dalam pembuangan? Mazmur 42-43
menggambarkan kekeringan rohani yang melanda umat di pembuangan.
Mereka bukan hanya terbuang dari tanah leluhur mereka, tetapi
terutama jauh dari Tuhan dan firman-Nya. Maka kemudian ada janji
pemulihan yang Tuhan nyatakan melalui pencurahan Roh-Nya.
Pencurahan Roh Tuhan akan menyegarkan jiwa-jiwa yang kehausan,
seperti hujan yang membasahi dan menyegarkan tanah gersang (ayat
3-4). Seperti tunas yang tumbuh kembang dari tunggul yang
seharusnya sudah mati, demikianlah kehidupan rohani yang
dipulihkan Tuhan sesuai dengan janji anugerah-Nya. Maka setiap
orang yang mengalami kuasa Tuhan tersebut akan dengan berani
menyebut diri mereka dengan sebutan yang dulu memang Tuhan
berikan kepada mereka. Mereka adalah "Yakub" atau "Israel". Dan
yang paling penting, mereka dengan bangga menyatakan diri
se-bagai "kepunyaan Tuhan."


Apa bukti nyata bahwa mereka pasti akan kembali menjadi umat-Nya?
Yesaya memaparkan dua hal. Pertama, secara negatif mereka tidak
mendapatkan apapun dari ilah-ilah yang dulu mereka sembah,
menggantikan ibadah kepada Tuhan (ayat 7). Itulah pengalaman
mereka yang telah mencoba bermain-main dengan dewa-dewi
bangsa-bangsa kafir. Semua hanyalah kesia-siaan belaka. Kedua,
secara positif Israel telah mengenal dan mengalami Allah dalam
hidup mereka. Walaupun mereka pernah meninggalkan Allah, tetapi
Dia tetap setia dan tidak berubah dalam kasih-Nya (ayat 2, 8).
Jadi mereka tidak perlu ragu-ragu dan takut untuk memercayai Dia
kembali.


Pengalaman Israel tidak perlu terulang dalam hidup kita. Jangan
main-main atau coba-coba dengan "berhala" apapun karena hanya
akan mendatangkan hukuman dan kekeringan rohani. Kalau saat ini
kita sedang seperti Israel, cari Tuhan! Dia tidak pernah berubah
setia. Dia siap memulihkan rohani kita dan memandu lagi hidup
kita dengan kuasa-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.