Hikmat melalui disiplin

Amsal 19:16-29

Menyenangkan hati Tuhan dapat dilakukan dengan menaati kehendak-Nya.
Bagi penulis Amsal, ketaatan pada perintah Tuhan ternyata
menyangkut urusan hidup dan mati (16). Ketaatan akan membuat
hidup orang terpelihara sementara ketidaktaatan akan
menghancurkannya. Orang yang menolong orang miskin (17),
bertindak memelihara hidup. Apa yang dia perbuat merupakan
tindakan yang menyatakan penghargaan terhadap Tuhan dan
ciptaan-Nya. Tuhan menghargai perbuatan ini, seolah-olah orang
tersebut melakukannya secara langsung untuk Tuhan. Tak heran bila
kemudian Ia akan membalasnya dengan kehidupan yang penuh damai
sejahtera.


Adalah penting untuk mendisiplin anak sedini mungkin. Orang tua yang
tidak mendisiplin anaknya berarti membiarkan anaknya menjadi
bodoh dan jahat. Pada akhirnya itu akan menjerumuskan anaknya ke
dalam kematian, sebagai hasil dari tingkah laku anak yang buruk
(18). Mungkin saja seorang menjadi pemarah karena tidak pernah
mendapatkan tindakan disiplin dari orang tuanya. Ia jadi suka
mengumbar kemarahannya. Akibatnya, ia akan selalu berada dalam
kesulitan (19). Padahal dengan belajar mendengarkan nasihat dan
menerima tindakan disiplin, orang akan menjadi bijak, dewasa, dan
tekun dalam menjalani kehidupan (20, 25). Begitu pula orang yang
takut akan Tuhan (23). Ia akan mengalami perlindungan Tuhan,
meski harus menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya. Orang
yang saleh akan memiliki kualitas hidup yang menjauhkan dia dari
segala kejahatan.


Orang tidak bisa begitu saja menjadi berhikmat. Perlu pengajaran
tentang disiplin sejak masa kecilnya. Melalui proses tersebut, ia
akan belajar menghormati Tuhan yang diwujudkan dalam gaya hidup
yang saleh. Selain itu, ia juga akan belajar menghargai dan
menolong sesama manusia. Betapa pentingnya didikan orang tua yang
dimulai sejak dini, karena akan berpengaruh panjang bagi
keseluruhan hidup si anak kelak. Karena itu jangan meremehkan
didikan!

Scripture Union Indonesia © 2017.