Bukan karena ingin taat

Yeremia 42:1-6

Ketika diminta untuk terlibat pelayanan, ada orang tertentu yang
menjawab, "Saya akan mendoakannya dulu." Meski jawaban itu
terdengar rohani namun tidak jelas benar, apakah orang itu
memang ingin mencari kehendak Allah dengan sungguh-sungguh, atau
hanya kiasan untuk mengatakan minta waktu untuk
mempertimbangkannya.


Sebenarnya sejak kejatuhan Zedekia, tidak terlihat adanya upaya untuk
melibatkan Yeremia dalam pembangunan kembali sisa Yehuda yang
tertinggal di Yerusalem (ps. 39-41). Padahal Yeremia memilih
hadir di tengah mereka (40:6). Baru pada saat terdesak dan
kebingungan, para pemimpin Yehuda dan segenap rakyat meminta agar
Yeremia berdoa. Mereka ingin tahu kehendak Tuhan bagi mereka (3),
setelah sebelumnya mereka memutuskan untuk mengungsi ke Mesir
(41:17-18). Kelihatannya mereka tulus, mengakui ketidakberdayaan
mereka (2) dan meminta petunjuk Tuhan (3). Malah mereka berjanji
untuk taat (5-6)! Sehingga ketika melihat hal itu, Yeremia
merespons dengan positif: ia akan berdoa, meminta pimpinan Tuhan
bagi mereka. Ia pun berjanji akan menyampaikan jawaban Tuhan
kepada mereka (4). Padahal, Tuhan pernah memerintahkan Yeremia
agar jangan mendoakan Yehuda karena kebebalan, yang membuat
mereka tidak mau taat (7:16; 11:14; 14:11-12; 15:1-2). Kemudian
hari memang akan terlihat bahwa mereka hanya meminta konfirmasi
atas keputusan mereka dan bukan mencari kehendak Tuhan secara
serius. Mereka hanya menginginkan persetujuan Tuhan atas
keinginan mereka untuk tinggal di Mesir (band. Yer. 43:2).


Tuhan tahu tulus tidaknya keinginan orang dalam mencari kehendak-Nya.
Maka celakalah orang yang mencari kehendak-Nya, tanpa bermaksud
untuk menaati Dia dengan sungguh-sungguh. Itu munafik namanya!
Karena itu, murnikan dulu motivasi kita sebelum menghadap Dia.
Miliki kemauan untuk tahu dan taat kehendak-Nya! Ingatlah bahwa
Tuhan tidak bisa dikelabui!

Scripture Union Indonesia © 2017.