Tuhan mengenali derita umat-Nya

Mazmur 69:18-36

Itulah penghiburan terbesar yang boleh diterima orang beriman dalam kesulitan hidup yang dialaminya. Itulah sumber kekuatan umat Kristen di Indonesia. Pengharapan dan penghiburan itu terpercaya karena sudah menjadi sumber pula bagi umat Tuhan sepanjang masa. Ia tahu penderitaan anak-cucu Abraham. Itu sebabnya Ia turun untuk membebaskan mereka keluar dari Mesir. Ia berulangkali membangkitkan para hakim untuk melepaskan Israel dari sesahan bangsa-bangsa lain yang membenci Yahwe.



Doa yang bagaimana? Derita yang dialami pemazmur luar biasa berat. Anda pernah menyaksikan film tentang orang yang terperosok ke dalam lumpur hisap? Korban seperti itu pastlah akan mati dalam sedotan lumpur atau pasir tersebut. Demikian pemazmur melukiskan keadaannya (ayat 2,3). Namun yang sedang mengancam jiwanya itu bukanlah kekuatan alam tak terkendali tetapi manusia-manusia yang berontak melawan Tuhan. Tuhan bukan saja Tuhan atas alam tetapi juga atas manusia. Ia berkepentingan menegakkan kebenaran dan keadilan-Nya. Itu sebabnya, ada tempat bagi umat Tuhan untuk mengadukan deritanya dan memohonkan pelepasan dari-Nya.



Mengasihi musuh dan memuji Tuhan. Benci tidak dapat diatasi dengan benci. Hukum Kristen utama ialah kasih. Kasih terhadap musuh akan menyelesaikan segala akar kebencian dan permusuhan. Kasih yang tulus dan lahir dari Allah menjadi penyejuk hati yang bergolak. Doa pemazmur harus dilihat juga dalam perspektif kasih ini. Tujuan akhir dan motif dasar permohonannya bukanlah supaya orang lain menderita seperti dirinya, tetapi supaya Tuhan dimuliakan. Gairah beroleh keadilan tidak menghapuskan panggilan untuk mengasihi, juga kasih tidak menyepelekan pentingnya keadilan ditegakkan.



Renungkan: Tuhan Yesus yang bangkit sesudah menanggung kejahatan manusia, mampu menciptakan kekuatan kasih yang mengalahkan kejahatan dalam sikap kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.