Wanita di balik rencana keselamatan Allah.

Matius 1:1-17
Minggu Adven ke-4

Pada umumnya kedudukan seorang wanita dalam hak waris, hak
belajar, hak bekerja, hak berpendapat, dll. dalam budaya dunia
dianggap remeh. Akan tetapi, pandangan Allah terhadap wanita
berbeda dengan dunia. Nas inilah buktinya.


Injil Matius dibuka dengan penulisan garis keturunan Yesus yang
terdiri dari empat puluh dua keturunan dari Abraham sampai Daud;
keturunan Daud yang terbuang ke Babel; generasi yang lahir dari
pembuangan ke Babel (ayat 17). Yang menarik dari nas ini ialah
dituliskannya tiga nama wanita yang memiliki riwayat hidup yang
"cacat" Mengapa? Cerita tentang mereka kurang baik dan tidak
terhormat. Ketiga wanita tersebut yakni: Tamar (ayat 3); Rahab
(ayat 5a); Batsyeba, istri Uria (ayat 6). Pertama, sebenarnya
Tamar adalah menantu dari Yehuda (Kej. 38:6, 8-11). Janji Yehuda
untuk memberikan Syela menjadi suami bagi Tamar ternyata bohong
(ayat 14). Jadi, Tamar menyamar sebagai "wanita nakal" untuk
menggoda Yehuda dan melahirkan Peres dan Zerah. Kedua, Rahab
adalah seorang "wanita nakal" Kanaan yang melindungi pasukan
pengintai Israel saat mereka hendak melarikan diri dari kota
Yerikho (Yos. 2). Penyebab Rahab menolong mereka karena ia
memercayai Allah Israel (ayat 9-13). Ketiga, Batsyeba adalah
istri Uria yang menjadi korban keinginan nafsu Raja Daud, ketika
suaminya berperang membela Israel melawan Amon. Batsyeba
melahirkan seorang anak yang meninggal tidak lama setelah ia
lahir. Barulah kemudian Salomo lahir (ayat 2 Sam. 11).


Allah dalam kehendak-Nya dan kedaulatan-Nya memilih Tamar, Rahab,
dan Batsyeba menjadi nenek moyang Yesus. Hal ini menunjukkan
bahwa penggenapan keselamatan Allah melalui Yesus bagi manusia,
tidak berdasarkan "bersih" tidaknya maupun terhormat tidaknya
status seseorang di masyarakat. Keselamatan bagi hidup kita pun
tidak didasarkan pada siapakah kita, bagaimanakah masa lalu
kita, apa pekerjaan kita, dll.


Renungkan:
Syarat menjadi bagian dari umat Allah bukan karena keberadaan
kita melainkan hati dan iman yang tertuju kepada-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.