Indah kurban bagi Allah.

Imamat 2;6:14-23
Minggu ke-15 sesudah Pentakosta

Jenis kurban yang juga dianggap sebagai “yang paling kudus” adalah kurban sajian. Artinya, hanya imam-imam yang dapat mengambil bagian didalam menikmati sisa kurban-kurban tersebut. Istilah “kurban sajian” sendiri sebenarnya berarti “penghormatan atau pemberian”. Jadi, istilah ini mencakup pemberian kurban dalam arti luas. Kurban sajian pada mulanya tidak untuk dibakar, tetapi untuk dipersembahkan di hadapan Allah. Karena akan dibakar, kurban ini haruslah tidak beragi, tidak mengandung madu, dan perlu dibubuhi garam. Alasan mengapa ragi harus disingkirkan kurang begitu jelas namun madu perlu disingkirkan karena madu dipersembahkan oleh bangsa-bangsa lain bagi berhala-berhala mereka. Penyembahan Israel haruslah unik karena Allah itu unik. Garam sendiri merupakan tanda adanya suatu komitmen yang permanen untuk melakukan kewajiban sebagai umat percaya, yaitu komitmen untuk menguduskan diri dihadapan Allah melalui kurban. Kurban akan dibawa kepada Allah melalui perantaraan imam-imam melalui sebuah prosesi yang menjadi ritus kebiasaan di dalam masyarakat Israel (ayat 8). Tujuannya adalah agar kurban itu dipersembahkan bukan hanya sebagai yang harum, tetapi juga sebagai yang “indah” di mata Allah. Keindahan dimata Allah ini tetap dapat dicapai dengan kurban sajian yang jauh lebih murah daripada kurban binatang.

Dalam 6:14-23, kita memperhatikan adanya perbedaan, yaitu diberikan kesempatan bagi Harun dan keturunannya untuk menikmati sisa korban bakaran. Perkataan dalam kalimat terakhir ayat 11 dapat diterjemahkan dengan lebih baik sebagai berikut, “Setiap orang yang akan menyentuh hal-hal ini haruslah berada didalam status yang kudus” Dengan demikian, kekudusan tidak dapat dialihkan melalui sentuhan terhadap benda kudus, melainkan melalui Tindakan pengudusan.

Renungkan: Hiduplah secara unik bagi Allah yang unik. Bangsa Indonesia memerlukan manusia yang berintegritas tinggi, tidak terbawa arus moralitas umum yang bobrok. Itu akan menjadi persembahan yang indah dimataNya.

Scripture Union Indonesia © 2017.