Tahukah Anda bahwa ajaran sangat mempengaruhi tingkah laku
manusia? Ajaran yang baik dan benar kemungkinan akan membentuk
pribadi yang baik, tetapi ajaran yang salah mempunyai peluang
terbesar untuk menciptakan pribadi yang bermasalah.
Dalam perikop ini Paulus mengingatkan Titus agar memberitakan apa
yang sesuai dengan ajaran yang sehat (ayat 1). Ada dua sasaran
utama: pertama, membentuk kepribadian Kristiani yang dewasa.
Kemauan untuk mengajar dan memberi teladan serta kerelaan untuk
diajar dan meneladani, menjadikan ajaran Allah akan dipermuliakan
(ayat 10). Hubungan interaktif antara 'memberi' -- 'menerima'
ajaran dan teladan adalah proses yang sangat penting untuk
menjadikan orang Kristen bertumbuh menjadi dewasa. Terampil
mengajar tetapi tidak memberikan teladan menjadikan ajaran
tersebut pada akhirnya mandul. Sebaliknya memberi teladan tetapi
tidak mengajar menjadikan teladan menjadi bisu.
Kedua, kepentingan ajaran itu sendiri. Secara eksplisit ada 4 hal
yang akan dicapai, yakni: [1] Pola hidup yang sesuai dengan ajaran
sehat akan menghasilkan teladan hidup (ayat 4); [2] Supaya firman
Allah tidak dihujat orang (ayat 5). Ini adalah konsekuensi logis
dari ajaran Kristen, bahwa ajaran mereka berasal dari Allah dan
mempunyai kuasa untuk mengubah karakter seeorang. Apabila orang
Kristen tidak berhasil memberikan konfirmasi, maka dengan sangat
terpaksa firman Allah ditertawakan oleh dunia; [3] Supaya lawan
menjadi malu (ayat 8). Dalam pelayanan Titus, mereka sering
menghadapi penyesat-penyesat yang senantiasa ingin menjatuhkan
mereka. Jika Titus dan jemaat mengikuti pola hidup dari ajaran
yang sehat, maka tidak mungkin ditemukan adanya aib yang dapat
disebarluaskan oleh para penyesat. Sebaliknya justru para penyesat
menjadi malu atas perbuatan mereka sendiri; [4] Memuliakan ajaran
Allah (ayat 10). Paulus mengingatkan para hamba untuk menerapkan
ajaran yang sehat (ayat 9) berbeda dengan hamba lainnya. Maka
tuan-tuan mereka akan melihat dengan jelas apa yang istimewa dari
hamba Kristiani, sehingga melalui mulut tuan-tuan mereka, ajaran
Allah akan dipermuliakan.
Renungkan:
Apakah ajaran dari Allah sudah membentuk pribadi Anda? Sudahkah
ajaran Allah dipermuliakan melalui kehidupan Anda? Jadikan ini
bentuk aplikasi yang digumuli dengan serius!
Kedua, kepentingan ajaran itu sendiri. Secara eksplisit ada 4 hal yang akan dicapai, yakni: [1] Pola hidup yang sesuai dengan ajaran sehat akan menghasilkan teladan hidup (ayat 4); [2] Supaya firman Allah tidak dihujat orang (ayat 5). Ini adalah konsekuensi logis dari ajaran Kristen, bahwa ajaran mereka berasal dari Allah dan mempunyai kuasa untuk mengubah karakter seeorang. Apabila orang Kristen tidak berhasil memberikan konfirmasi, maka dengan sangat terpaksa firman Allah ditertawakan oleh dunia; [3] Supaya lawan menjadi malu (ayat 8). Dalam pelayanan Titus, mereka sering menghadapi penyesat-penyesat yang senantiasa ingin menjatuhkan mereka. Jika Titus dan jemaat mengikuti pola hidup dari ajaran yang sehat, maka tidak mungkin ditemukan adanya aib yang dapat disebarluaskan oleh para penyesat. Sebaliknya justru para penyesat menjadi malu atas perbuatan mereka sendiri; [4] Memuliakan ajaran Allah (ayat 10). Paulus mengingatkan para hamba untuk menerapkan ajaran yang sehat (ayat 9) berbeda dengan hamba lainnya. Maka tuan-tuan mereka akan melihat dengan jelas apa yang istimewa dari hamba Kristiani, sehingga melalui mulut tuan-tuan mereka, ajaran Allah akan dipermuliakan.
Renungkan: Apakah ajaran dari Allah sudah membentuk pribadi Anda? Sudahkah ajaran Allah dipermuliakan melalui kehidupan Anda? Jadikan ini bentuk aplikasi yang digumuli dengan serius!
", "http://www.su-indonesia.org/images/santapanHarian/1513-t.jpg", 520, 350)'>