Kuburan masal.

Yehezkiel 32:17-32
Minggu ke-16 sesudah Pentakosta

Ratapan bagian kedua dari pasal ini merupakan kelanjutan dari
bagian pertama yang mendaftarkan khalayak ramai yang turut
dikuburkan bersama-sama dengan Firaun (ayat 16-18). Allah
mempertanyakan keberadaan mereka yang tidak ada apa-apanya di
tengah-tengah umat-Nya. Sebuah kuburan masal menampung baik orang-
orang yang gagah perkasa maupun rakyat jelata di dalam liang kubur
yang sama (ayat 20-21). Di kuburan itu juga berisi mayat Asyur
dengan segenap sekutunya (ayat 23). Elam dengan dengan rakyatnya
(ayat 24-25). Mesekh dan Tubal dengan rakyatnya yang banyak (ayat
26-27). Edom dengan para pembesarnya (ayat 29). Para pemimpin
utara dan Sidon pun ada di sana (ayat 30). Firaun akan melihat
mereka semua dan ia akan merasa terhibur dengan nasib khalayak
ramai yang mengikutinya. Dengan demikian, peristiwa ini akan
menimbulkan ketakutan di dunia orang-orang hidup (ayat 31-32).


Gambaran mengenai kuburan masal di Mesir ini merupakan peringatan
bagi orang-orang yang meninggikan dirinya; yang mengandalkan
kekuatan ototnya untuk berperang; yang mengandalkan kekayaan,
keindahan, dan semarak diri untuk menyandarkan hidup.


Pemaparan hukuman Allah dengan aneka dimensi termasuk gambaran
hukuman yang dahsyat ini, adalah untuk menunjukkan betapa Ia muak
melihat manusia yang melupakan identitas dirinya. Bila Allah sudah
mengizinkan kemerosotan itu menjadi pelajaran hidup bagi seseorang
atau sekelompok orang maka tidak ada seorang pun yang sanggup
membangunkannya kembali, sampai Tuhan memulihkannya.


Kuburan masal yang tersedia bagi manusia yang lebih membanggakan
dirinya dibandingkan dengan Tuhan bisa termanifestasi di dalam
banyak hal. Mungkin bisa berupa kebutaan konsep pikir yang jernih
hingga akhirnya rasio manusia menjadi mati. Bisa juga berupa salah
menambatkan sauh harapan diri hingga mengakibatkan karamnya
mental, kerohanian, dan kepribadian manusia.


Renungkan:
Adalah sungguh mengerikan bila Allah yang sabar terus bersuara
untuk membongkar kebusukan hati manusia namun manusia tidak
berespons sebagaimana mestinya, sampai Tuhan harus menyediakan
kuburan masal fisik, kuburan masal prinsip yang menyesatkan,
kuburan masal harapan berbau kamuflase yang membinasakan.


PENGANTAR KITAB TITUS
=====================


Penulis, waktu, dan tempat penulisan.
-------------------------------------


Surat Titus ditulis oleh Paulus ketika ia berada di Makedonia dalam
perjalanan misinya ke-4 (Tit. 3:12). Surat ini ditulis tahun 62-64
M setelah pemenjaraannya, seperti yang dicatat dalam Kisah Para
Rasul 28.


Siapakah Titus?
---------------


Titus adalah buah penginjilan Paulus yang berkebangsaan non-Yahudi
(ayat 1:4). Tidak banyak informasi tentang dirinya sebab Kisah
Para Rasul tidak pernah menyebutnya. Paulus membawanya ke
Yerusalem pada awal misinya dimana ketika itu ia menolak untuk
menyunatkan Titus (Gal. 2:1-3). Ia adalah seorang kawan sekerja
yang dapat dipercayai, karena itu Paulus berani mempercayakan
kepadanya masalah-masalah yang rumit seperti yang terjadi di
Korintus (ayat 2Kor. 2:13; 7:6, 13, 14; 8:6, 16, 23; 12:18).
Kemudian Titus diutus untuk menjadi wakil Paulus di pulau Kreta
(Tit. 1:5) dan di propinsi Dalmatia (ayat 2Tim. 4:10).


Tujuan Penulisan
----------------


Titus masih tinggal di Kreta untuk melanjutkan pelayanan (ayat 1:5),
karena dorongan Paulus. Secara khusus Paulus ingin supaya Titus
menata organisasi gereja (ayat 1:5-9), mengatasi guru-guru palsu
(ayat 1:10-14; 3:9-11) dan memberikan pengajaran yang sehat
dibarengi dengan tingkah laku yang benar (ayat 2:1-3:8). Paulus
juga meminta Titus segera menemui Paulus di Nikopolis setelah
penggantinya datang (ayat 3:12).


Tema-tema utama
---------------
* Organisasi gereja di abad awal dapat dipahami dalam surat ini,
demikian pula deskripsi tentang kualifikasi seorang penatua dan
penilik jemaat (ayat 1:6-9).


* Surat Titus menekankan pentingnya pengajaran yang sehat (ayat 1:9,
13; 2:1, 2) serta beberapa tema lainnya antara lain meditasi
teologis tentang anugerah Allah yang dinyatakan dalam Yesus
Kristus (ayat 2:11-14; 3:4-7), kedatangan Kristus kedua kali
(ayat 2:13), penebusan Kristus (ayat 2:14), kelahiran kembali oleh
Roh Kudus (ayat 3:5) serta pembenaran oleh anugerah (ayat 3:5, 7).


* Kepedulian Paulus tentang ajaran yang sehat juga diimbangi dengan
penekanan tingkah laku Kristen yang benar. Bagi Paulus ajaran yang
sehat dan tingkah laku yang benar tidak dapat dipisahkan.

Scripture Union Indonesia © 2017.