Hakikat hidup yang berbuah.

Yehezkiel 15
Minggu Ke-8 sesudah Pentakosta

Perjanjian Lama seringkali menggambarkan Israel dan Yehuda
sebagai pohon anggur (Mzm. 80; Yes. 5:1-7; Hos. 10:1). Pohon
anggur dihargai berdasarkan buah yang dikeluarkan. Dengan demikian
jika umat Allah dilambangkan sebagai pohon anggur, itu merupakan
simbol yang tepat. Israel adalah milik yang berharga. Namun yang
harus diingat adalah pohon anggur hanya dihargai buahnya. Batang
dan ranting-rantingnya tidak dapat digunakan untuk bahan
konstruksi maupun dekorasi. Pohon anggur yang tidak berbuah hanya
berguna untuk bahan bakar.


Firman Allah yang datang kepada Yehezkiel dibuka dengan gambaran
tentang pohon anggur yang tidak berbuah yang hanya dapat dipakai
sebagai kayu bakar (ayat 1-5). Gambaran itu dipakai oleh Allah
untuk menggambarkan keadaan Yehuda yang masih ada di Yerusalem
(ayat 6-8). Inilah gambaran yang sangat memprihatinkan tentang
Yehuda. Dengan kata lain firman Allah kepada Yehezkiel menyatakan
keadaan Yehuda yang sudah tidak berpengharapan. Mengapa demikian?


Jika Allah sendiri yang sudah berketetapan untuk menghabisi Yehuda
seperti seorang pemilik kebun anggur terhadap anggurnya yang tidak
berbuah, siapa lagi yang akan diandalkan oleh Yehuda sebagai
tempat pertolongan? Kemana lagi mereka akan mengadu? Jika Allah
sudah tidak berpihak kepadanya, apa yang dapat diharapkan?


Namun apa tujuan Allah bertindak demikian? Allah mau supaya umat-
Nya sungguh memahami bahwa Allah adalah TUHAN. Tidak ada
pengharapan selain di dalam Dia. Berpengharapan kepada allah-allah
lain sama dengan mendatangkan kehancuran kepada diri sendiri dan
masyarakat (ayat 8). Berpengharapan kepada Allah mendatangkan
kehidupan bagi diri sendiri maupun masyarakat.


Renungkan:
Pertanyaan pertama yang harus kita jawab bila kita ingin
mempunyai kehidupan yang berharga di mata Allah, bukanlah buah apa
yang harus kita hasilkan namun apa yang Allah akan dan dapat
lakukan melalui kehidupan kita. Untuk itu kita harus menaruh
pengharapan kita sepenuhnya kepada Dia, sebab hanya orang yang
berpengharapan kepada Allah yang memberikan hidupnya dipimpin
oleh-Nya. Orang yang dipimpin oleh Allah memiliki hidup yang
berbuah. Berbuah berarti berharga di mata Allah.


Pengantar Mazmur 33-55


Mazmur 33: Pujian tentang penciptaan yang menggambarkan kontrol mutlak
Allah atas seluruh alam semesta.


Mazmur 34: Pujilah Tuhan setiap waktu karena kasih Allah tidak pernah
dibatasi oleh situasi dan kondisi manusia.


Mazmur 35: Ratapan individu yang meminta Allah melakukan intervensi
karena tindakan musuh-musuh.


Mazmur 36: Sebuah pujian yang menggabungkan penggambaran tentang orang-
orang fasik dan kasih setia Allah.


Mazmur 37: Karakteristik dan pentingnya bergantung kepada Allah.


Mazmur 38: Sebuah doa seruan yang berlandaskan keyakinan bahwa apa pun
yang kita alami tidak terlepas dari kedaulatan-Nya.


Mazmur 39: Sebuah doa yang tidak sekadar minta tolong namun permohonan
agar Allah memberikan kepadanya perspektif yang benar.


Mazmur 40: Ucapan syukur yang mengingat akan kebaikan Tuhan dan mazmur
doa yang berdasarkan kebaikan-Nya.


Mazmur 41: Doa yang berbicara tentang keyakinan bahwa Allah akan
bermurah hati kepada orang yang murah hati.


Mazmur 42: Pujian yang mengungkapkan keyakinan bahwa kasih Allah
membangkitkan semangat dan pengharapan.


Mazmur 43: Doa agar Allah membenarkan umat-Nya.


Mazmur 44: Sebuah ratapan: mengapa umat Allah menderita.


Mazmur 45: Pernikahan raja yang menggambarkan kemenangan Mesias.


Mazmur 46: Pujian yang mengungkapkan keyakinan kepada Allah sebagai
tempat perlindungan dan sumber kekuatan.


Mazmur 47: Pujian untuk merayakan Allah yang adalah Raja.


Mazmur 48: Pujian atas Sion kota Allah.


Mazmur 49: Pengajaran tentang hakikat kebahagiaan sejati.


Mazmur 50: Pengajaran tentang hakikat ibadah sejati.


Mazmur 51: Ratapan untuk memohon pengampunan Allah.


Mazmur 52: Ratapan ketika dikhianati oleh Doeg.


Mazmur 53: Pengajaran tentang kebobrokan umat manusia, umat Allah, dan
keberadaan Allah sebagai Hakim.


Mazmur 54: Ratapan ketika dikhianati oleh seorang sahabat.


Mazmur 55: Ratapan yang berkeyakinan bahwa Allah sanggup memelihara
umat-Nya dalam keadaan apa pun.

Scripture Union Indonesia © 2017.