Allah di dalam percaturan politik.

Yeremia 46:1-12
Minggu Paskah 5

Hancurnya Asyur karena kebangkitan Babel yang begitu
cepat di akhir abad ke 7 s.M. menggoncangkan dan
meresahkan bangsa-bangsa di Timur Tengah. Mesir adalah
satu-satunya bangsa di area itu yang cukup kuat secara
militer untuk menentang Babel. Bangsa-bangsa lainnya
tidak mempunyai banyak pilihan selain berpihak kepada
Mesir atau Babel, dengan pertimbangan: negara mana yang
akan memberikan banyak bantuan dan di bawah
pemerintahan raja manakah negara mereka akan tetap
berkembang.


Karena letak Yehuda berdekatan dengan Mesir dan sepanjang
sejarah bangsa-bangsa di daerah Kanaan sudah mengakui
kekuatan Mesir, maka Yehuda menghadapi masalah politik,
sosial, dan ekonomi yang semakin pelik. Tidaklah
mengherankan jika di dalam negeri Yehuda muncul kubu
yang berpihak ke Mesir dan mencoba meyakinkan kubu lain
untuk berpihak kepada Mesir dan bukan Babel.


Dalam situasi demikian, firman Tuhan tentang Mesir datang
kepada Yoyakim dengan tujuan utama untuk meyakinkan dia
agar mau tunduk kepada Babel. Kehancuran Mesir tinggal
menunggu waktu saja. Mereka berpihak kepada Mesir
karena kekuatannya. Peralatan perang dan tentara Mesir
berkualitas luar biasa (4). Sekutu-sekutu Mesir pun
bukan orang sembarangan (9). Tapi apa yang mereka lihat
di tepi sungai Efrat dekat Karkemis (1, 5-6)? Dimanakah
kesombongan dan kekuataan Mesir yang tersohor (7-8)?
Semua itu tidak ada artinya di hadapan Babel (11-12).
Sesungguhnya bukan karena kekuatan Babel namun karena
Allah telah menetapkan waktu kehancuran Mesir. Sudah
tiba saatnya Allah berperkara untuk menghukum mereka
(10).


Renungkan:
Inilah penghiburan besar bagi kita semua sebab Allah
memegang kendali atas sejarah bangsa-bangsa. Ia terus
berkarya dan berencana dalam percaturan politik di
negara mana pun. Penghiburan yang lebih besar lagi
adalah Allah sesungguhnya tidak merahasiakan rencana-
Nya dari umat-Nya. Jika Yehuda mau mendengarkan suara
Allah mereka tidak perlu resah dengan kebangkitan
Babel. Bukankah Allah yang memegang kendali? Kristen
pun tidak perlu resah walau siapa pun yang bangkit
berkuasa. Bukankah Ia yang memegang kendali dan tidak
merahasiakan rencana-Nya kepada Kristen? Hanya apakah
kita seperti Yeremia atau seperti Yoyakim?

Scripture Union Indonesia © 2017.