Firman Tuhan dan kebangunan rohani sebuah bangsa.

Nehemia 9:1-15
Minggu ke-23 sesudah Pentakosta

Bangsa Israel terus berkumpul. Mereka menghabiskan sebagian hari
mereka untuk membaca firman Tuhan dan sebagian lagi untuk
mengakui dosa dan memuji Allah (5). Tanda-tanda kebangunan rohani
sejati dengan jelas ditemukan dalam hidup mereka. Di dalam hati
mereka benar-benar terjadi kebangunan rohani bukan hanya gelora
emosi saja. Apa yang membawa mereka kepada kebangunan rohani yang
sejati? Pembacaan kitab Taurat yang dilakukan setiap hari
memberikan perspektif tentang kehidupan mereka yang sesungguhnya
yaitu sejarah telah membuktikan bahwa sejak kehidupan nenek
moyang mereka hingga saat itu, anugerah Allah senantiasa tercurah
kepada mereka (6-15). Allah dengan kesetiaan-Nya senantiasa
menuntun, membimbing, melindungi, dan memberikan yang terbaik
bagi umat-Nya. Perspektif yang diberikan oleh firman Tuhan inilah
yang menuntun kepada pertobatan sejati.


Tanda kebangunan rohani sejati yang disebabkan kuasa firman Tuhan
meliputi: pertama, mereka merendahkan diri di hadapan Allah. Hal
ini diekspresikan dalam bentuk berpuasa, mengenakan kain kabung
dan debu di kepalanya. Merendahkan diri di hadapan Allah timbul
dari kesadaran akan ketidaklayakan mereka di hadapan-Nya untuk
menerima anugerah dan kasih setia Allah yang luar biasa. Kedua,
mereka memisahkan diri dari semua orang asing. Ini merupakan
lambang bahwa mereka tidak mau mengikuti cara hidup bangsa asing
yang tidak mengenal Allah. Ketiga, adanya pengakuan dosa. Mereka
mengaku bersalah dan mau berbalik kepada-Nya. Inilah sikap yang
harus tampak dari orang yang mengalami kebangunan rohani sejati.
Keempat, mereka mempunyai kehausan dan kerinduan yang dalam untuk
membaca firman Tuhan. Seseorang yang mengalami pembaharuan sejati
pasti selalu rindu untuk terus mengetahui kehendak Allah dan
mengenal Dia lebih dalam dan lebih intim. Ini terjadi melalui
pembacaan firman Tuhan.


Renungkan:
Kebangunan rohani yang semacam inilah yang harus terus menerus
terjadi dalam gereja pada zaman modern ini, bukan kebangunan
rohani yang hanya menyentuh perasaan dan emosi seseorang.
Kebangunan rohani yang sejati akan menempelak keseluruhan
keberadaan seseorang dan selanjutnya membalikkan seluruh
kehidupannya kepada arah yang benar.

Scripture Union Indonesia © 2017.