Firman sebagai fondasi dan bahan pembangunan selanjutnya.

Nehemia 8:10-19
Minggu ke-23 sesudah Pentakosta

Sejak umat Israel dalam pembuangan, tidak ada lagi orang yang
menyuarakan firman Tuhan bagi mereka. Oleh karena itu saat Ezra
kembali membacakan kitab Taurat, hati mereka sangat tersentuh
bahkan berduka cita. Mereka disadarkan bahwa mereka telah berbuat
dosa dan melanggar perintah-perintahTuhan sehingga mereka harus
mengalami hukuman-Nya. Ketika mereka semua sedang menangis,
Nehemia menasihati mereka agar bersukacita. Nasihat Nehemia itu
berdasarkan pada konsep yang benar yaitu semakin kita menyadari
betapa berdosanya kita di hadapan Allah, semakin bersukacitalah
kita atas pengampunan Allah. Akhirnya mereka menuruti segala
nasihat Nehemia untuk mengadakan perjamuan sebagai bentuk ucapan
syukur mereka, memang itulah yang seharusnya mereka lakukan


sesuai dengan pemahaman firman Tuhan (13).


Pertobatan seluruh bangsa Israel adalah langkah awal bagi reformasi
suatu bangsa. Langkah lebih lanjut yang harus dilakukan yaitu
para pemimpin keluarga dan pemimpin spiritual masyarakat bersama
Ezra menelaah kitab Taurat. Tindakan ini penting karena salah
satu penyebab pembuangan bangsa Israel adalah kesalahan dan dosa
para pemimpin bangsa. Langkah yang benar menghasilkan buah rohani
yang efektif dan menyegarkan yaitu mereka kembali disadarkan
untuk merayakan hari raya pondok daun yang sudah tidak pernah
mereka rayakan sejak zaman Yosua. Ini tidak berarti mereka tidak
pernah lagi menyelenggarakan hari raya pondok daun sebab Ezr. 3:4
menyatakan bahwa mereka sudah menyelenggarakan hari raya pondok
daun sebelumnya. Disini ingin dinyatakan bahwa perayaan pondok
daun dengan semangat dan penghayatan seperti zaman nenek moyang
mereka baru terselenggara kembali setelah beratus-ratus tahun
lamanya tidak pernah terjadi. Dan dalam perayaan selama 7 hari
itu firman Tuhan dibacakan tiap hari.


Renungkan:
Melalui peristiwa ini kita dapat melihat bahwa reformasi suatu
bangsa yang dimulai dengan firman Tuhan harus dilanjutkan dengan
firman Tuhan. Sebab firman Tuhan yang mampu terus mengarahkan dan
membimbing kita kepada jalan yang harus kita lalui. Firman
sebagai fondasi dan firman sebagai bahan pembangunan selanjutnya.

Scripture Union Indonesia © 2017.