Suksesi yang berhasil.

2Raja-raja 2:1-18
Minggu Paskah 4

Masalah suksesi kepemimpinan baik di dalaminstitusi sekuler
maupun rohani merupakan peristiwa yang sangat penting. Karena
kelanjutan hidup, misi, dan visi institusi itu terletak di tangan
pemimpin pengganti. Peran, tugas, dan tanggung jawab seorang
pemimpin memang sangatlah vital. Bagaimana gereja melakukan
regenerasi agar kelangsungan misi dan visi gereja tetap terjamin?
Suksesi dari Elia dan Elisa dapat memberikan model yang baik bagi
gereja.


Pembangunan iman bangsa Israel harus berlanjut.
Konflik yang terjadi antara Allah yang diwakili oleh Elia dan
kuasa iblis yang diwakili oleh raja-raja Israel akan terus
berlanjut. Karena itu diperlukan seorang nabi pengganti Elia
yang mempunyai kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas Allah dalam misi pembangunan iman bangsa Israel.


Elisa merupakan figur yang tepat sebagai pengganti Elia karena ia
mempunyai kualifikasi sebagai berikut: Ia adalah seorang yang
setia dan gigih berjuang. Hal ini terlihat dari keinginannya
untuk tetap mengikuti Elia kemana pun Elia disuruh pergi oleh
Tuhan, walaupun Elia telah berulangkali menyuruhnya pergi.
Kesetiaan kepada Tuhan dan kegigihan untuk berjuang diperlukan
karena Elisa akan menghadapi berbagai godaan dan ancaman. Tanpa
karakter demikian, sulit bagi Elisa untuk menjalankan fungsinya.
Elisa adalah saksi mata ketika Elia diangkat ke surga. Peristiwa
itu merupakan penyataan Allah yang luar biasa yang meneguhkan
Elisa bahwa Allahlah yang memilih dan mengutusnya untuk
menggantikan Elia. Ini merupakan bukti legitimasi dari Allah
yang diterima oleh Elisa. Di samping itu Elisa pun terbukti
mempunyai kompetensi seperti Elia ketika ia membuat mukjizat
seperti yang dilakukan Elia. Semua ini karena Roh Allah ada
padanya. Di samping legitimasi dari Allah, Elisa pun mendapatkan
legitimasi dari rekan-rekan nabi yang lain.


Renungkan:
Karakter, legitimasi dari Allah, kompetensi, dan legitimasi
dari rekan sekerjanya merupakan kualifikasi seorang pemimpin yang
tidak boleh dibolak-balik urutannya. Dua hal pertama menekankan
siapa calon pemimpin itu di hadapan Allah dan yang ketiga
menekankan apa yang ia punyai untuk melakukan tugasnya. Yang
terakhir adalah siapa mereka di hadapan rekan-rekan sekerja
lainnya. Bila urutan ini dibolak-balik, maka dapat dipastikan
bahwa peran dan fungsi pemimpin itu tidak akan berjalan maksimal.
Bagaimana gereja memilih para pemimpinnya?

Scripture Union Indonesia © 2017.