27 - Pentingnya Persekutuan
Datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur, … Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia:
”… dosamu sudah diampuni …Bangunlah, dan berjalanlah.”
Lukas 5:18, 20, 23

Pentingnya Persekutuan

Kita tidak tahu siapa saja yang mengusung orang lumpuh ini. Mungkin mereka adalah para tetangga, sanak saudara, teman baik, atau rekan penggarap tanah. Yang penting, karena kepedulian, usaha, bahkan iman merekalah, orang lumpuh ini dapat menerima kesembuhan, sekaligus pengampunan dosa dari Tuhan Yesus.

Pada waktu kita sakit berat, kita terpukul. Batin kita benar-benar down. Dengan melemahnya tubuh, kita tak sanggup lagi beraktivitas seperti orang sehat. Hidup terasa tak tertanggungkan. Kita merasa tak berguna. Berbagai visi, mimpi, dan harapan kita lenyap bagaikan sinar matahari yang tertutup awan. Lalu, berbagai pertanyaan yang menyesali diri, menyalahkan keadaan, bahkan mempertanyakan Tuhan berputar tanpa henti hingga melilit serta mencekik pikiran dan hati kita. Dalam keadaan hati teramat rendah ini, ada kemungkinan kita akan mengambil langkah fatal, yaitu menarik diri dan menjauhi persekutuan.

Syukurlah, kita dapat melihat hubungan yang sangat indah dalam peristiwa penyembuhan orang lumpuh ini. Karena keprihatinan mereka bersama, mereka mengusung orang lumpuh itu ke atap rumah, lalu menurunkannya ke depan Yesus. Saat iman dan kasih diwujudkan, Yesus bertindak! Persekutuan, persahabatan, atau kekeluargaan yang intim dan saling membangun memang patut kita doakan dan usahakan bersama.

Penyakit dapat melumpuhkan iman dan semangat kita. Akan tetapi, yakinlah bahwa memberanikan diri untuk berbagi derita dan perasaan adalah langkah yang baik. Kita bukan mau mengasihani diri, tetapi berusaha mempraktikkan persekutuan kita.

Doa: Kiranya kasih-Mu menolongku agar aku tidak menjauhkan diri dari persekutuan dan ibadah, terutama saat aku sakit seperti ini.

Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini
Scripture Union Indonesia © 2017.