43 - Orang-orang yang Patah Hati
Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati
dan membalut luka-luka mereka;
Mazmur 147:3

Orang-orang yang Patah Hati

Pemazmur memulai Mazmur 147 dengan seruan: ”Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.” Baik, indah, dan layak. Itulah yang dinyatakan pemazmur.Bermazmur bagi Allah itu sungguh baik. Baik karena mengingatkan kita bahwa kita adalah ciptaan-Nya. Indah karena bentuknya pujian dan bukan cercaan. Layak karena—ini alasan pemazmur—”Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” Bagi pemazmur, Allah tak hanya mampu menyembuhkan jasmani, tetapi juga rohani. Dia tak cuma peduli dengan kesembuhan raga, juga batin.

Penyakit memang tak sekadar urusan fisik, sering kali—dan itu yang membuat si sakit menjadi tambah sakit—juga menyentuh psikis. Bisa jadi karena terlalu lama menyandang sakit, tidak sembuh-sembuh, membuat dia merasa ditinggalkan Allah. Kurang baiknya pelayanan—baik dari keluarga terdekat maupun dokter dan paramedis—kadang juga membuat dia menjadi patah hati. Nah, Allah adalah pribadi yang siap melipur orang-orang yang patah hati.

Allah siap menyembuhkan—tak hanya tubuh, juga batin kita. Pertanyaannya: apakah kita mau disembuhkan? Untuk itu kita perlu mengakui bahwa hati kita memang sakit: sakit karena sikap dan perlakuan orang terdekat, juga dokter dan petugas rumah sakit, atau bahkan Allah sendiri. Saat penyakit menerpa tubuh, hati cenderung rentan. Karena itu, berharaplah kesembuhan dari-Nya. Kesembuhan batin membuat kita lebih mampu menanggung penyakit fisik. Bahkan, kita akan dimampukan-Nya untuk tetap gembira. (YMI)

Doa: Tuhan, sembuhkanlah diri saya, tak hanya tubuh, juga batin saya.

Untuk Mendengarkan Audio Klik Link dibawah ini
Scripture Union Indonesia © 2017.