Firman Tuhan dan perlindungan-Nya

Ezra 5:1-17
Minggu Advent 2

Di tengah perlawanan banyak pihak terhadap rencana umat untuk
membangun rumah Tuhan, Tuhan berfirman melalui nabi Hagai dan
Zakharia, bahwa apa pun perlawanan yang dihadapi, pembangunan itu
harus diteruskan (lih. Hag. 1:8; Za. 4:6-10). Ketika para pejabat
pemerintah setempat tetap melakukan usaha perlawanan (3, 4), Allah
memperhatikan mereka, sehingga rencana umat untuk meneruskan
pembangunan rumah Tuhan tetap terlaksana karena perlindungan
Allah. Konsekuensi ketaatan umat kepada Allah dan firman-Nya
adalah perlindungan Allah. Orang beriman meyakini hal ini dengan
melihat bahwa janji penyertaan Tuhan tidak pernah berkesudahan
dalam berita Alkitab - "Aku akan menyertai engkau". Karena itu
tidak ada alasan bagi orang beriman yang telah menyaksikan,
menikmati, dan terlibat dalam karya besar Allah untuk meragukan
Dia serta kekuasaan-Nya atas kita.


Yang dilindungi menjadi saksi.
Keyakinan bahwa Tuhan yang Mahakuasa menyertai dan melindungi kita
seharusnya menjadikan kita berani dan tidak gentar untuk bersaksi
demi nama-Nya. Pada surat yang dikirim Tatnai kepada raja Darius,
kita melihat bahwa perkataan orang Yahudi bukan hanya merupakan
pembelaan diri atas tindakan mereka, tetapi juga merupakan
kesaksian tentang karya Tuhan di tengah-tengah umat Israel.
Mereka meninggikan nama Tuhan sebagai Allah semesta langit dan
bumi, dan menyebut diri mereka sendiri sebagai hamba-hamba-Nya
(11). Mereka tidak malu mengakui dosa nenek moyang mereka yang
membangkitkan murka Allah dan mengakibatkan pembuangan mereka
(12). Mereka menyebut Bait Suci sebagai rumah Allah.
Pengakuan-pengakuan ini disertai dengan kebenaran perkara mereka
merupakan kesaksian yang benar dan indah.


Renungkan:
Penyertaan Tuhan telah dinyatakan melalui kedatangan Yesus
Kristus. Dialah "Imanuel", yang berarti 'Allah menyertai kita'
(Mat. 1:24). Apakah kita sungguh menghayati firman Tuhan ini?
Bagaimana dengan kesaksian hidup kita?

Scripture Union Indonesia © 2017.