Persiapan untuk Menyambut Tuhan

Lukas 3:1-20
Minggu ke-1 sesudah Natal
Tugas Yohanes Pembaptis adalah merintis kedatangan Sang Mesias. Dia harus menyiapkan sikap dan kehidupan umat Tuhan Israel untuk bertobat dan menerima baptisan. Hanya dengan itulah, Allah akan mengampuni dosa mereka.
Tampillah Yohanes Pembaptis di dekat sungai Yordan. Dia menyerukan suara pertobatan. Dia mempersiapkan umat dengan mengutip seruan nabi Yesaya (Yes. 40:3-5), ”Persiapkanlah jalan untuk Tuhan. Luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun; setiap gunung dan bukit akan diratakan; (jalan) yang berliku-liku akan diluruskan; (jalan) yang berlekuk-lekuk akan diratakan; dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”
Seruan Yohanes Pembaptis, yang mengutip seruan nabi Yesaya ini, sebenarnya memiliki arti simbolis rohani. Waktu itu umat Yehuda sedang dalam pembuangan di Babilonia. Sesaat lagi, tampaknya mereka akan segera bebas dan kembali ke tanah Kanaan. Tuhan seolah akan datang dari Yerusalem. Dari barat, Dia melewati padang gurun belantara menuju ke Babilonia, di Timur. Untuk itu harus dipersiapkan jalan yang akan dilewati oleh Tuhan, sehingga tidak ada hal-hal yang akan menjadi sandungan bagi Tuhan.
Seruan itu sebenarnya merupakan seruan rohani bagi umat Tuhan, baik dahulu maupun sekarang. Kita diperintahkan untuk mempersiapkan hati dan hidup selayaknya untuk menyambut kehadiran-Nya. Jalan hidup kita harus diluruskan. Lembah, yaitu hati yang putus asa dan jauh dari Tuhan, harus ditimbun dengan percaya dan penuh pengharapan hanya kepada-Nya. Gunung dan bukit kesombongan kita harus diratakan. Cara hidup kita yang berliku-liku, yang seenaknya dan tidak benar, harus diluruskan. Jalan hidup yang berlekuk-lekuk, tidak stabil, dan tidak konsisten dalam iman harus dikuatkan. Semua itu dimaksudkan agar Tuhan tidak terganggu dalam kehadiran-Nya untuk menolong kita.
Doa: Ya Tuhan, kuatkan dan tolonglah kami untuk menyiapkan hidup kami bagi-Mu. [SH]
Sri Handoko
Scripture Union Indonesia © 2017.