Ketaatan Keluarga yang Melayani Tuhan

Lukas 1:57-66
Minggu Adven ke-3
Sekarang adalah masa-masa menyiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Dalam tradisi Kristen, peristiwa ini kita kenal sebagai Natal. Pada kesempatan ini, marilah kita belajar tentang ketaatan sebuah keluarga memenuhi panggilannya bagi Tuhan.
Tuhan memilih keluarga Imam Zakharia untuk menjadi tempat kelahiran Yohanes Pembaptis. Kelak, dialah yang merintis jalan bagi kedatangan Yesus, Sang Mesias. Tuhan menganugerahi keluarga ini dengan suatu kemustahilan. Tuhan mengizinkan Zakharia dan Elisabet, yang sudah tua dan mati haid, untuk mempunyai anak. Anak itulah nanti akan menjadi perintis jalan bagi kedatangan Kristus.
Tugas Yohanes nanti adalah tugas yang berat, tetapi sekaligus mulia. Peran untuk memanggil dan memerintahkan bangsa Israel adalah tugas yang sulit. Alasannya, bangsa ini terkenal sering melawan Tuhan. Mereka adalah kaum yang enggan mengakui kesalahannya, menyesalinya, dan bertobat. Dengan demikian, tugas Yohanes Pembaptis nanti sungguh tugas yang berat dan penuh kerja keras. Tugas seperti inilah yang akan dibebankan kepada anak yang sedang dikandung Elisabet.
Imam Zakharia dan Elisabet bisa saja menolak tugas berat itu. Namun, mereka membuktikan diri sebagai orang-orang yang taat kepada Tuhan. Mereka menjunjung tinggi perintah itu. Salah satu bukti ketaatan itu terlihat dalam pemberian nama anak tersebut. Setelah anak itu lahir, orang tuanya memberinya nama di luar nama marga mereka (61). Akan tetapi, mereka memberinya nama sesuai perintah Tuhan melalui malaikat, yaitu Yohanes.
Kisah ketaatan seperti ini sungguh menginspirasi. Cerita ini mengajak kita agar hidup dalam ketaatan serupa kepada Tuhan Allah. Secara khusus dalam menyambut dan menerima Tuhan Yesus Kristus dalam hidup kita. Kita dapat mengesampingkan, bahkan menempatkan segala kepentingan lain di bawah ketaatan kepada-Nya.
Doa : Ya Tuhan ajarilah kami untuk lebih menaati Tuhan dan kehendak Tuhan. [SH]
Sri Handoko
Scripture Union Indonesia © 2017.