Kurban bakaran

Imamat 1:1-17

Selama beberapa hari mendatang ini kita akan merenungkan bagian pertama dari kitab Imamat (1-7). Bagian ini membahas jenis-jenis utama persembahan kurban umat Israel kepada Tuhan. Imamat 1 mulai dengan kurban bakaran.


Perikop ini tidak menjelaskan apa fungsi kurban bakaran. Ketentuan yang diberikan ini bersifat generik. Di bagian Alkitab lainnya, kita menemukan bahwa persembahan bakaran dipersembahkan antara lain sebagai persembahan rutin dan untuk pemenuhan nazar. Dengan beragamnya fungsi kurban bakaran, perikop ini ditulis untuk memastikan bahwa umat Israel mengerti bagaimana kurban bakaran itu seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan agar berkenan kepada-Nya.


Dibandingkan dengan semua persembahan kurban lainnya, kurban bakaran adalah persembahan yang paling mahal. Tidak ada bagian yang bisa digunakan karena seluruh kurban tersebut harus dibakar habis sebagai "kurban api-apian yang baunya menyenangkan bagi Tuhan". Walaupun perikop tidak menyebutkan secara spesifik fungsi kurban bakaran ini, satu hal yang pasti adalah setiap kurban yang dipersembahkan harus berkenan kepada Tuhan, maka tata cara ini diberikan.


Sebagai binatang kurban, Tuhan menyediakan tiga alternatif: lembu jantan yang tidak bercela (3), kambing atau domba jantan yang tidak bercela (10), dan burung tekukur atau anak burung merpati (14). Ketiganya memiliki nilai ekonomis yang berbeda. Lembu jantan paling mahal dan sebagai hewan ternak memiliki kegunaan yang banyak dalam bercocok tanam. Burung tekukur atau anak burung merpati, di sisi lain, sangat murah dan praktis bisa dijangkau oleh siapa pun dalam masyarakat. Namun, selama dipersembahkan dengan benar, semuanya adalah "korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi Tuhan". Dengan demikian, setiap orang di antara umat Israel mempunyai akses yang sama kepada Tuhan. Yang Tuhan tuntut bukanlah harga atau bendanya, melainkan kesungguhan hati dalam memberikan yang terbaik kepada Tuhan, sesuai kemampuan dan gaya hidup kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.