Keberpihakan Tuhan

Mazmur 124

Kalau Mazmur 121 mulai dengan pernyataan keyakinan bahwa pertolongan atas Israel datangnya dari "Tuhan yang menjadikan langit dan bumi", maka mazmur ini justru menutupnya dengan baris yang serupa. Bila Mazmur 121 sepenuhnya menyatakan keyakinan akan pertolongan Tuhan, maka Mazmur 124 ini mengajak pembacanya untuk mensyukuri pertolongan Tuhan yang telah mereka alami.


Uniknya Mazmur 124 ini, syukur itu tidak secara langsung diarahkan kepada Tuhan, melainkan pemazmur memaparkan kepada umat tindakan Tuhan agar mereka memuji dan bersyukur kepada-Nya (6a). Umat Tuhan diingatkan bagaimana Tuhan berpihak kepada mereka ketika musuh mengepung dan hendak membinasakan mereka (1-2).


Seorang penafsir mencoba meletakkan konteks mazmur ini pada masa raja Hizkia (2Raj. 18-19; Yes. 36-37). Saat itu, Yerusalem sedang dikepung oleh pasukan Asyur. Kepungan itu begitu kuat sehingga penduduk Yerusalem ibarat burung yang terjerat penangkap burung. Asyur sedang kuat-kuatnya melibas berbagai bangsa, dan sedang mengincar Yehuda! Gambaran kepungan musuh yang dipakai mazmur ini di ayat 3-5, yaitu air dan sungai, juga dipakai oleh Yesaya dalam konteks penyelamatan dari Babel (Yes. 43:2). Dalam situasi seperti ini, penyelamatan Yerusalem hanya dapat terjadi karena keberpihakan Tuhan atas umat-Nya (1-2). Dengan cara yang ajaib, yang tidak terpikirkan oleh akal manusia, Tuhan meluputkan mereka dari perangkap musuh. "Jiwa kita terluput seperti burung; dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput" (7).


Keberpihakan Tuhan bukan karena Tuhan pilih kasih melainkan karena kedaulatan Tuhan. Bagi umat Israel, itulah anugerah! Bagi kita umat Tuhan masa kini, juga demikian! Tentu saja jangan berharap Tuhan berpihak pada kita, kalau kita tidak hidup dalam kebenaran!

Scripture Union Indonesia © 2017.