Berikan yang terbaik

Keluaran 35:1-29

Melakukan yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik merupakan prinsip yang umum. Namun, ada saja orang yang melakukan sesuatu sekadarnya, tetapi ingin mendapatkan yang terbaik. Celakanya, dalam kerohanian pun tidak sedikit orang yang bertindak demikian, bahkan ketika harus memberikan persembahan kepada Tuhan.


Tuhan sangat memahami kecenderungan hati manusia. Maka Ia memerintahkan Musa untuk mengajar bangsa Israel tentang persembahan khusus. Sebenarnya perintah ini merupakan pengulangan dari pasal 25, sesuatu yang belum sempat disampaikan Musa kepada bangsa Israel karena kemarahannya atas tindakan mereka membuat anak lembu emas untuk disembah. Persembahan khusus ini tujuannya untuk mendirikan Kemah Suci dan mengadakan kebaktian di dalamnya. Mungkin saat itu tidak terpikirkan oleh bangsa Israel bahwa mereka akan memiliki tempat khusus untuk beribadah. Bagian ini juga merupakan pengajaran ulang bagi Musa sendiri sebagai pemimpin bangsa Israel untuk memikirkan pentingnya keberadaan Kemah Suci, walaupun mereka masih mengembara.


Persembahan khusus ini menegaskan agar umat senantiasa memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Bukan hanya memberikan harta agar mendapat ganti lebih seperti apa yang sering dipahami secara dangkal atas Matius 19:29. Namun memberi yang terbaik termasuk keahlian masing-masing, karena hal itu merupakan ungkapan syukur atas apa yang telah Tuhan berikan dalam kehidupan ini. Memberi yang terbaik karena sebenarnya semua manusia dan apa yang dimilikinya adalah milik Tuhan. Memberi yang terbaik karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberikannya.


Berapa banyak kita sudah berbagian dalam persembahan pelayanan? Sudahkah kita memberikan yang terbaik? Marilah kita belajar untuk tidak hitung-hitungan dengan Tuhan dan berusaha mempersembahkan yang terbaik, yang mampu kita berikan untuk pekerjaan pelayanan demi kemuliaan nama Tuhan!

Scripture Union Indonesia © 2017.