Ditinggikan Tuhan

Mazmur 113

Satu-satunya hal yang seharusnya menjadi harta kebanggaan gereja ialah Injil. Satu-satunya ciri yang patut menimbulkan kesan mendalam tentang orang Kristen adalah sikap serta perilaku serasi dengan Injil!


Para hamba Allah patut meninggikan nama Allah di seluruh bumi (dari timur ke barat) pada segala waktu (dari saat matahari terbit sampai tenggelam kembali). Keberadaan Allah tinggi dan mulia jauh melampaui semua yang tinggi dan mulia. Sedemikian tinggi-Nya Allah, sampai bukan saja melihat ke bumi yang rendah Ia harus menjenguk, melihat langit yang tinggi mulia pun Ia harus merendahkan diri! Manusia semulia apa pun di hadapan Allah sama hina dan rendah dengan yang terhina!


Kemuliaan Allah bukan saja karena Ia tinggi, tetapi karena Ia merendahkan diri memasuki kehinaan dan kepapaan manusia. Inilah Injil: Dia yang tak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah; Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya karena kemiskinan-Nya (2Kor. 5:21; 8:9). Semua orang Kristen berubah status dan keadaan karena ditinggikan-Nya! Ini mendorong kita untuk meninggikan Allah, dan "tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia" (2Kor. 5:16).


Sayang hal itu jarang dijumpai dalam kehidupan bergereja dan perilaku keseharian orang Kristen. Bukan karena kebanyakan kita tak lagi bersemangat membagikan Injil, melainkan sikap kita dalam berelasi tidak menggemakan prinsip Injil! Jika Allah yang Maha Kudus dan Maha Mulia sudi merendahkan diri melawat yang hina dan yang papa, mengapa dalam gereja, yang kaya berkumpul dengan yang kaya, yang pantas secara moral merangkul hanya mereka yang bermoral terhormat, yang terpandang dan punya nama menghindar dari mereka yang tak terpandang? Lalu bila ada yang terluka kita malah tambah melukai dengan sikap kita? Jika orang Kristen hanya mengasihi yang pantas untuk dikasihi, apa kelebihannya? Bagaimana mungkin gereja memiliki daya tarik Injil, dimana anugerah Allah yang dalam pengakuan kita telah membuat kita ditinggikan Allah?

Scripture Union Indonesia © 2017.