Bolehkah aku masuk hadirat-Nya?

Yehezkiel 44:1-14

Jika pertanyaan di atas kita hadapkan dengan bagian firman Tuhan hari
ini, bagaimana jawabannya? Sama sekali tidak boleh! Sadarkah kita
bahwa menurut aturan firman tak seorang pun layak masuk
hadirat-Nya? Mengapa?


Pertama, Allah sendiri melarang semua, untuk masuk hadirat-Nya. Pintu
gerbang sebelah timur tempat hadirat Allah kembali ke Bait Allah,
harus terus tertutup (ayat 2). Hanya seorang yang boleh ada
bahkan makan (bersekutu dengan Allah) di sana yaitu sang raja
(ayat 3). Kedua, Allah menegur Israel karena sudah membiarkan
orang bukan Israel masuk ke tempat kudus. Hanya umat perjanjian
yang mendapatkan hak masuk ke hadirat Allah. Keadaan tidak
bersunat dari bangsa lain yang tidak kenal Allah mengisyaratkan
keadaan hati tak bersunat karena kepercayaan kepada berhala dan
perilaku tidak kudus di mata Allah. Berdasarkan larangan ini
jelas bahwa kita tak memenuhi syarat untuk masuk hadirat Allah!


Hal yang mustahil dalam tata cara ibadah PL kini telah kita nikmati
karena keajaiban anugerah Allah dalam Yesus. Anugerah yang sangat
besar dan ajaib dalam PB yang kini kita nikmati, akan kurang kita
hargai bila tidak dilihat dalam konteks PL. Saat ini kita dapat
berdoa kapan saja dan dalam kondisi bagaimana pun; kita boleh
menyapa Allah sebagai Bapa dan secara teratur menikmati
hadirat-Nya tanpa persyaratan korban, mezbah, dlsb. Kita yang
bukan Israel boleh menjadi umat-Nya karena kurban Kristus telah
memenuhi sempurna persyaratan kekudusan yang Allah tuntut. Bila
kita merenungkan, kita harusnya takjub dan gentar dalam menikmati
anugerah-Nya dengan luapan ungkapan syukur.


Kita tidak diberitahu siapa raja yang dimaksud. Ia memimpin dan
mewakili umat. Ia memiliki hak istimewa untuk hadir di hadapan
Allah. Ini adalah gambaran dari fungsi mesianis. Ia yang mewakili
umat, memimpin, dan menyelamatkan, sehingga di dalamnya umat dan
Allah berjumpa. Mari imani dan hormati penuh Kristus. Kiranya
kita menjalani hidup hari lepas hari di dalam hadirat-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.