Jangan takut!

Mikha 4:1-13

Di tengah kepedihan hidup sebagai rakyat dengan aparat pemerintahan
dan pemimpin rohani yang bermental bobrok, Mikha menubuatkan
penghiburan dari Tuhan: Mesias akan datang! Saat Mesias
memerintah, tidak akan ada lagi perang (ayat 3). Pada saat itu,
akan banyak orang yang datang ke Yerusalem untuk mempelajari
jalan Tuhan melalui Israel (ayat 2). Israel akan menggenapi
fungsinya sebagai kerajaan imam dengan menjadi perantara antara
Allah dengan umat manusia (band. Kel. 19:6). Orang-orang
nonYahudi akan mematuhi kehendak-Nya, tidak seperti orang-orang
Yahudi pada zaman Mikha. Tuhan akan menjadi Hakim atas
bangsa-bangsa besar (ayat 3). Sementara orang-orang Yahudi
sezaman Mikha tidak bersedia mendengar Tuhan mengatur apa yang
mereka boleh lakukan atau tidak. Pada masa itu, bangsa-bangsa
akan menjadikan senjata mereka sebagai perlengkapan pertanian
yang dapat menunjang kehidupan. Sebab mereka tidak akan terlibat
dalam peperangan lagi. Kedamaian akan melanda dunia.


Bila dibandingkan dengan situasi sebelumnya, sulit dipercaya bila
kondisi semacam itu akan terjadi. Sebab itu Mikha menyatakan
bahwa semua itu dijanjikan oleh Allah, bukan dia. Di zaman Mikha,
orang nonYahudi dan orang Yahudi sendiri menyembah banyak Allah,
tetapi di masa itu mereka semua akan mengikuti Allah.
Memerhatikan semua janji-janji itu, Mikha mendorong Israel
memunculkan komitmen untuk berjalan di jalan Allah dan bukan yang
lain (ayat 5).


Memang sulit untuk memercayai bahwa ada harapan di tengah situasi
dunia yang semakin buruk. Ancaman pema-nasan global, persediaan
minyak dunia yang semakin menipis, peperangan yang tak kunjung
selesai, dan sebagainya. Namun Allah memiliki rencana atas masa
depan dunia. Maka sebagai pengikut Kristus, kita harus mengikuti
pimpinan Tuhan dalam setiap masa sulit. Ini berarti, kita tidak
perlu takut bahwa dunia ini akan tidak terkontrol. Apapun yang
kita alami, ingatlah bahwa tak ada satupun yang dapat
mengga-galkan rancangan Allah bagi dunia.

Scripture Union Indonesia © 2017.