Jangan cari untung sendiri

Mikha 3:1-12

Pemimpin bangsa seharusnya berpikir dan berkarya bagi kesejahteraan
rakyat yang dipimpin. Pemimpin umat seharusnya mengarahkan umat
di jalan yang benar. Namun tidak demikian dengan para pemimpin
Yehuda. Mereka me-mutar balikkan kebenaran (ayat 9b) dengan
mengabaikan keadilan dan melakukan kejahatan (ayat 1-3). Tindakan
ini membingungkan rakyat, karena tidak jelas lagi mana yang benar
dan mana yang salah. Mereka juga tidak melindungi rakyat,
melainkan menyiksa rakyat (ayat 2-3, 10). Semua itu terjadi
karena ketamakan mereka. Para pemimpin politik maupun pemimpin
rohani bekerja atas motivasi cari duit (ayat 5, 11). Seolah telah
berbuat benar, dengan pongah mereka berkata bahwa Tuhan pun tidak
akan menghukum mereka (ayat 11). Ini benar-benar munafik! Di satu
sisi, mereka menolak keadilan Allah, tetapi di sisi lain mereka
mengharapkan perlindungan-Nya. Namun Tuhan selalu berdiri di atas
kebenaran. Semua pemimpin bangsa yang korup akan dihukum Allah
(ayat 4, 6-7, 12)!


Pemimpin bangsa kita pun tidak jauh berbeda. Bagai sel-sel kanker
yang merambah seluruh bagian tubuh, korupsi dilakukan oleh aparat
pemerintahan dari berbagai bidang. Bahkan pelaku keadilan pun
terlibat di dalamnya! Lalu bagaimana sikap kita? Kita harus tetap
memberi dukungan, karena bukan tidak mungkin masih ada di antara
mereka yang berusaha melakukan yang terbaik bagi rakyat.
Doakanlah mereka. Kita juga harus ingat bahwa hukuman yang
dijatuhkan pada pemimpin yang menindas rakyat, akan jatuh juga
pada kita bila kita melakukan dosa yang sama. Maka bertindaklah
adil pada sesama, serta perhatikanlah orang-orang yang miskin dan
tertindas.


Jika kita duduk sebagai pemimpin, baik pemimpin bangsa atau pemimpin
rohani, layanilah dengan baik setiap orang yang dipercayakan pada
kita. Jangan cari keuntungan bagi diri sendiri. Teladanilah Mikha
yang menyampaikan kebenaran secara konsisten, meskipun kebenaran
itu berisi teguran yang tidak enak didengar.

Scripture Union Indonesia © 2017.