Hiduplah kudus

Mikha 1:1-16

Banyak orang berbuat dosa tanpa merasa bersalah. Mereka mengabaikan
fakta bahwa Tuhan ada dan melihat tindakan mereka.


Orang Israel dan orang Yehuda melakukan dosa tanpa takut. Seolah
Tuhan tidak ada dan hukum Tuhan tak pernah mereka dengar. Maka
datanglah nabi Mikha untuk menyuarakan kemarahan Tuhan (ayat 2).
Ia memperingatkan bahwa penghakiman Tuhan akan jatuh atas Israel
dan Yehuda. Alam saja gentar menghadapi Dia (ayat 4), masakan
manusia tidak takut terhadap Tuhan yang melihat semua kejahatan
mereka?


Apa dakwaan Tuhan terhadap Israel? Pemberontakan melawan Allah yang
mahakuasa! Sementara Yerusalem telah menjadi tempat penyembahan
berhala dan bukan tempat beribadah (ayat 5). Sebab itu Tuhan akan
menghukum mereka (ayat 6)! Mendengar itu, Mikha berseru agar
mereka bertobat (ayat 10-16): kembali taat dan beribadah kepada
Allah. Namun umat tidak mau mendengar dia. Ia meminta agar mereka
melakukan keadilan sosial, dengan memperhatikan orang-orang yang
membutuhkan pertolongan, tetapi mereka menolak! Mikha jadi
berduka (ayat 7-8). Ia meratapi dosa umat dan penghakiman Allah
yang akan jatuh atas kedua bangsa itu.


Allah memerhatikan kita sama seperti Ia memerhatikan Israel. Maka
sebagai umat, kita harus memelihara kekudusan hidup. Ia memandang
serius segala sikap dan tindakan dosa, atau perlawanan terhadap
kebenaran-Nya. Ia marah bila kita mengandalkan sesuatu selain
Dia, memprioritaskan hubungan lain dan mengabaikan hubungan
dengan Dia, atau mengutamakan ambisi ketimbang memerhatikan
kehendak-Nya. Apapun bentuknya, semua bentuk penyangkalan atas
Ketuhanan Yesus di dalam hidup kita, akan membangkitkan
murka-Nya. Hari ini kita dipanggil untuk bertobat dari segala
bentuk pengabaian keberadaan Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita
mengenali keberadaan dosa di dalam diri kita, tetapi kita menolak
untuk membereskannya, maka penghakiman Allah niscaya akan jatuh
atas kita.

Scripture Union Indonesia © 2017.