Alami Tuhan

Mazmur 34:1-11

Bagaimana meyakinkan orang lain bahwa Tuhan itu baik? Untuk
orang-orang yang berpikiran modern, kita bisa mengajukan sejumlah
bukti akan kebaikan Tuhan yang dinyatakan dalam Alkitab, atau
yang dapat diperiksa dari kenyataan alam semesta ciptaan-Nya.
Namun orang-orang yang dipengaruhi oleh pandangan pascamodern,
yang merelatifkan segala kebenaran, tidak butuh pengajaran dan
berbagai bukti tertulis. Yang mereka butuhkan adalah pengalaman
sebagai bukti.


Mazmur ini mengajak para pembacanya untuk mengalami Tuhan. Alami
sendiri kebaikan-Nya (ayat 9) sebagaimana yang telah pemazmur
rasakan. Apa yang pemazmur rasakan dan alami? Rupanya mazmur ini
lahir dari pengalaman Daud yang dilindungi Tuhan saat melarikan
diri dari Saul, yang hendak membunuh dirinya (ayat 1; lih. 1
Samuel 18-27). Sebagai seorang buronan, berulang kali Daud
mengalami kesesakan, penindasan, dan merasa terjepit. Namun
setiap kali ia menjerit kepada Tuhan, Tuhan menolong tepat pada
waktunya (ayat 7). Perlindungan Tuhan dirasakan bagai dijaga oleh
pasukan malaikat yang mengelilingi dia (ayat 8). Bagaikan satpam
atau pengawal khusus yang dua puluh empat jam sehari menjaga
penuh.


Pemazmur mengajak para pembacanya merespons Tuhan agar pengalaman
hidup mereka diperkaya. Mari, pandanglah Tuhan, maka hidup ini
akan penuh kesukacitaan (ayat 7). Ayo, takutlah akan Tuhan, maka
Dia akan mencukupkan segala kebutuhan kita (ayat 10-11).


Mengalami Tuhan bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tak usah
menunggu saat tekanan hidup tak tertahankan lagi. Alami Tuhan
dengan melibatkan Dia dalam segala aspek hidup Anda. Dekatkan
diri pada-Nya dengan sikap yang terbuka agar Dia dengan bebas
menyapa dan menjamah hidup Anda. Saat Anda mengalami kehadiran
atau pertolongan-Nya, naikkan syukur bersama-sama umat Tuhan
lainnya. Mahsyurkan nama-Nya di hadapan orang lain.

Scripture Union Indonesia © 2017.