Nyanyian baru bagi Tuhan

Mazmur 33

Bagaimana menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan setiap hari? Bukan
dengan menciptakan lagu baru, melainkan dengan menghayati
kehadiran Tuhan dalam hidup kita secara segar dan baru. Pemazmur
mengajak kita melihat alam semesta ini dari kacamata Tuhan yang
senantiasa aktif menyatakan pemeliharaan-Nya atas dunia ini.


Walau dunia ini penuh ketidakadilan dan pelanggaran hukum, jiwa kita
disegarkan oleh kenyataan bahwa Allah kita adalah Allah yang adil
dan kesetiaan-Nya tidak berubah (ayat 4-5). Anak-anak Tuhan boleh
berharap dengan kepastian bahwa satu saat kelak keadilan-Nya akan
ditegakkan. Hukum-hukum-Nya menjadi pembimbing hidup yang pasti.


Betapa hati kita trenyuh melihat dan merasakan bumi yang semakin
rusak dan panas. Namun kita diingatkan oleh mazmur ini bahwa Sang
Pencipta tidak membiarkan ciptaan-Nya hancur (ayat 6-9). Dia
bertindak, menghakimi para perusak lingkungan. Dia bertindak,
membela ciptaan-Nya dari kesewenang-wenangan manusia.
Sesungguhnya semangat kita bergelora kembali untuk ikut serta
membangun, melestarikan, dan memperbaiki bumi kita.


Realitas saat ini adalah bangsa berperang melawan bangsa, banyak
penindasan, juga kekacauan. Bangsa-bangsa adikuasa semakin
pongah, sementara suku-suku minoritas menjerit terjepit. Namun
sejarah memperlihatkan Tangan Kuasa Allah yang berdaulat
menggagalkan rencana-rencana secanggih menara Babel (ayat 10-11).
Kita tidak perlu putus berharap bahwa kelak Tuhan akan datang,
Kerajaan-Nya tegak mengatasi semua kerajaan dunia.


Anak-anak Tuhan tidak perlu kehilangan iman karena Tuhan masih
berkarya dan karya-Nya menyatakan kuasa dan kasih setia-Nya. Ia
sanggup dan Ia terus menerus memelihara umat-Nya (ayat 18-19).
Naikkan pujian setiap hari dari hati yang senantiasa diperbarui
dalam iman, yang mewujud dalam ucapan syukur dan tindakan kasih
yang nyata kepada setiap orang yang kita jumpai.

Scripture Union Indonesia © 2017.