Supaya kuasa-Nya nyata

Yohanes 6:1-15

Bisakah Anda bayangkan, memberi makan 5000 orang lebih di tempat di
mana tidak ada pasar, rumah makan, atau dana yang cukup untuk
membeli makanan?


Hal ini jelas tidak membuat Yesus bingung, karena Ia tahu apa yang
akan Dia perbuat (ayat 6). Namun Yesus ingin melibatkan para
murid di dalam karya Kerajaan Surga. Maka Yesus menanyai Filipus
mengenai tempat untuk membeli makanan (ayat 5). Filipus yang
berasal dari daerah di sekitar situ, dia dianggap menguasai
daerah itu dan mengetahui di mana tempat membeli makanan (ayat
1:44). Akan tetapi, Filipus lebih memikirkan jumlah uang yang
harus ada bila Yesus dan para murid ingin memberi makan orang
yang begitu banyak (ayat 7). Padahal pertanyaan yang Yesus ajukan
kepada Filipus bertujuan agar para murid menyadari besarnya
masalah, sulitnya mencari solusi, tetapi melihat bahwa ada Yesus.


Yesus ingin ada iman dalam diri murid-murid-Nya. Lalu Andreas
memperlihatkan betapa minimnya sumber makanan yang ada (ayat
8-9). Menurut dia, jumlah makan siang seorang anak yang ada pada
saat itu tidak dapat menolong mereka di dalam situasi tsb. Baik
Filipus maupun Andreas tidak menyadari bahwa justru kelemahan
semacam itulah yang menjadi jalan bagi penyataan kuasa dan
pemeliharaan Tuhan. Apa yang tidak mampu dilakukan para murid,
dapat terjadi oleh kuasa Yesus Kristus. Maka Yesus pun mengambil
roti itu, mengucap syukur, dan membagikan-bagikannya (ayat 11).
Setiap orang pun menjadi kenyang. Bahkan masih tersisa makanan
sebanyak 12 bakul (ayat 13). Keterbatasan sumber makanan tidak
membuat mereka kekurangan. Kuasa Yesus membuat sumber yang
terbatas menjadi tidak terbatas.


Allah berkarya melalui kelemahan manusia. Ia tidak memilih orang yang
kuat atau yang merasa diri kuat. Ia memilih orang yang lemah
supaya Ia dapat menyatakan kuasa-Nya melalui kelemahan mereka. Ia
memberi kita tugas yang tidak dapat kita lakukan dengan kekuatan
kita sendiri karena melalui kita, Ia ingin menyatakan kuat
kuasa-Nya.

Scripture Union Indonesia © 2017.