Jangan sungut-sungut!

Bilangan 11:1-15

Perkara ajaib yang Allah lakukan bagi Israel sejak mereka keluar dari
Mesir, ternyata mudah lekang dari ingatan mereka. Sehingga ketika
menghadapi sedikit masalah saja, mereka sudah bersungut-sungut
kepada Tuhan (1). Mungkin mereka merasa tidak puas dengan keadaan
mereka saat itu. Perjalanan panjang itu memang tidak mudah.
Tetapi betapa berdosanya bila mereka bersungut-sungut pada Allah.
Artinya mereka tidak menghargai apa yang telah Allah perbuat! Itu
juga menandakan ketiadaan iman mereka bahwa Allah berkuasa! Tuhan
pun menghajar mereka dengan api! Api, yang sebelumnya menjadi
tanda penyertaan Tuhan, saat itu bagai cambuk yang menghukum
mereka.


Ternyata hukuman Tuhan yang pernah mereka alami, tidak membuat mereka
jera. Israel kembali bersungut-sungut karena ingin makan daging
(4-6). Mereka bosan makan manna. Mereka tidak puas dengan
pemberian Allah pada mereka, karena itu mereka menangis!
Bayangkan, satu bangsa hanya bisa menangis karena ingin makan
daging! Sementara mereka tidak melakukan upaya apa pun untuk
memenuhi keinginan mereka. Mereka juga menyesali kepergian mereka
dari Mesir. Itu membuat mereka melupakan pengharapan akan Tanah
Perjanjian, tanah tempat susu dan madu. Mereka hanya bisa
menangis! Tangisan mereka kemudian memengaruhi Musa. Ia mengeluh
pada Tuhan karena merasa tak sanggup mengatasi masalah itu
sendirian (10-15). Semua itu bagaikan hukuman yang harus dia
jalani. Ia merasa lebih baik mati, daripada harus menanggung
beban yang demikian berat. Musa gagal memercayai bahwa Tuhan
sanggup memelihara.


Di hadapan Tuhan, sungut-sungut merupakan kesalahan yang bisa
mengundang murka Tuhan dan mendatangkan hukuman. Sungut-sungut
menunjukkan hilangnya percaya dan penghargaan terhadap Tuhan.
Hidup memang kadang bisa menekan dan mendesak kita. Tetapi jangan
pernah kehilangan harapan dan meragukan kasih Tuhan. Hiduplah
tetap dalam pengharapan!

Scripture Union Indonesia © 2017.