Hambatan = hadiah dari Allah?

Nehemia 6:1-19

Kita sering menyikapi hambatan secara negatif, sehingga melemahkan
iman, serta memadamkan semangat pelayanan. Hambatan akan selalu
ada selama kita berjuang menegakkan kebenaran. Namun kita bisa
belajar dari Nehemia bagaimana cara menyikapi hambatan secara
positif.


Dengan berbagai cara Sanbalat dan kawan-kawan terus berusaha
menggagalkan pembangunan tembok Yerusalem. Kali ini Nehemia yang
diteror. Mereka berupaya menjebak dan mencelakakan Nehemia dengan
mengundangnya berunding. Akan tetapi, usaha ini gagal karena
Nehemia menolak undangan tersebut (1-4). Pada surat yang kedua
mereka memasukkan isu politik dengan harapan Nehemia menjadi
gentar sehingga mau memenuhi undangan mereka (5-7). Ini pun tidak
berhasil (8). Sebagai usaha terakhir, mereka mencoba memanfaatkan
Semaya (10-13), nabi orang Yahudi, untuk menjebak Nehemia.


Beberapa peristiwa sejarah membuktikan kepada kita bahwa kejatuhan
seorang pemimpin hampir sering kali disebabkan oleh pengkhianatan
teman sendiri atau "orang dalam." Sekali lagi, upaya musuh Nehemia
gagal total dan justru dipermalukan, karena Tuhan sendirilah yang
menjaga pekerjaan anak-Nya (15-16). Nehemia terus berdoa dalam
menghadapi semua hambatan di atas (14). Sehingga Tuhan memimpin
dan melindungi Nehemia dengan kepekaannya untuk mengetahui
pengkhianatan Semaya dan beberapa pemuka di Yehuda (17-19).


Dari pembangunan tembok Yerusalem ini, kita belajar tentang keteguhan,
ketabahan, kesetiaan, dan kepasrahan dari orang-orang yang
bertekad mewujudkan rencana Tuhan. Tuhan akan memberkati tekad dan
semangat itu sehingga mereka mampu maju terus walaupun dihambat.


Renungkan: Sekaranglah saatnya bagi kita untuk tidak lagi
memandang negatif setiap hambatan yang terjadi dalam hidup ini.
Hambatan-hambatan tersebut sebenarnya adalah pembentukan Allah
atas penggemblengan umat-Nya!

Scripture Union Indonesia © 2017.