Kasih yang melampaui kuasa dosa.

Hosea 11:1-11
Minggu ke-25 sesudah Pentakosta

Seorang selebritis digugat ayah kandungnya yang menuduhnya anak
durhaka. Menurut hukum Taurat anak seperti itu patutlah dihukum
mati.


Israel dilambangkan sebagai anak-anak Allah yang sejak "kecil"
ditebus, dikasihi, dan dididik dengan kasih setia (ayat 1,2,4).
Dulu nenek moyang mereka diperbudak di Mesir. Namun, kasih Allah
menyelamatkan Israel dan mengikatkan diri-Nya kepada mereka
melalui ikatan Perjanjian Sinai. Ternyata Israel tidak tahu
balas budi. Mereka justru memilih untuk berbakti kepada Baal
(ayat 2, 7) seakan-akan Baallah yang telah berjasa bagi hidup
mereka. Itulah sebabnya, Israel dihukum (ayat 5-6). Akan tetapi,
Allah Bapa tidak berhenti mengasihi Israel. Kasih-Nya tetap
nyata sekalipun Israel berbuat sebaliknya. Setelah penghukuman
dahsyat ditimpakan, Allah kembali menyelamatkan mereka (ayat
8-9). Tujuan Allah menghukum Israel adalah supaya mereka
bertobat, kapok akan dosa mereka, dan berbalik setia mengikut
Dia. Jika Israel mau bertobat, maka kedudukan mereka akan
dikembalikan dari pembuangan dan dipulihkan seperti keadaan
semula (ayat 10-11).


Kasih yang melampaui kuasa dosa inilah yang dinyatakan Allah melalui
kematian Yesus Kristus. Bukan hanya melebihi kuasa dosa saja,
kasih Allah bahkan melampaui kekuatan maut yang menguasai kita.
Kasih Allah membawa kita menuju kemuliaan sorgawi.


Renungkan:
Keadilan Allah pasti menghakimi dosa. Ini harus membuat kita
menjauhi dosa. Kasih Allah pasti mengampuni orang yang bertobat.
Ini harus mendorong kita segera bertobat ketika jatuh.

Scripture Union Indonesia © 2017.