Jangan mengecewakan Allah.

Hosea 10:1-15
Minggu ke-24 sesudah Pentakosta

Allah kecewa terhadap Israel seperti ayah yang kecewa karena
putra yang diharapkan akan menggantikan kedudukannya kelak,
tetapi menolak mentah-mentah posisi itu. Apa yang akan dilakukan
Allah terhadap umat yang seperti ini?


Hosea menggunakan ilustrasi pohon anggur untuk membicarakan Israel.
Dalam ilustrasi itu, Israel adalah pohon anggur yang tumbuh
subur dan berbuah lebat (ayat 1a). Ini melambangkan berkat yang
melimpah dalam kehidupan umat yang dikasihi Tuhan. Ternyata
semakin tambah diberkati, semakin Israel "berselingkuh" dengan
ilah lain (ayat 1b). Allah sungguh kecewa. Israel adalah umat
yang tidak tahu balas budi! Oleh karena itu, Israel diganjar
dengan kehancuran diri. Mereka akan kehilangan sesembahan atau
ilah mereka itu (ayat 2); kehilangan raja mereka (ayat 3); dan
mereka akan ketakutan menghadapi murka Allah yang dinyatakan
kepada mereka (ayat 8) (band. Why. 6:16). Semua gambaran ini
melukiskan dahsyatnya penghukuman Allah berupa pembuangan Israel
ke Asyur itu. Israel bukan hanya kehilangan segala kemakmuran
dan kesejahteraan hidup, melainkan mereka juga telah mengabaikan
iman. Bahkan jati diri sebagai bangsa pilihan pun telah hancur.
Mengapa semua itu hilang? Karena dengan menolak menjadi saksi
Allah, Israel telah kehilangan semua fasilitas yang diperlukan
untuk menjadi saksi Allah.


Allah menjamin keselamatan anak-anak-Nya melalui anugerah Yesus
Kristus. Allah juga menjanjikan pemeliharaan menyeluruh atas
seluruh segi hidup kita di dunia ini. Akan tetapi, saat kita
menolak untuk hidup benar menyaksikan kemuliaan dan
kebaikan-Nya, kita mengecewakan Allah. Di samping itu, jika
selama ini kita seringkali melukai hati-Nya dengan berpaling
dari-Nya dan mencari ilah lain, berarti kita melepaskan hak
istimewa untuk menikmati segala berkat-Nya. Setiap dosa, setiap
perpalingan dari Allah selalu melukai hati Allah dan melukai
diri kita sendiri.


Tekadku:
Aku tidak mau mengecewakan Allah, sebagaimana aku pun tidak
ingin mengalami kesakitan akibat dosa.

Scripture Union Indonesia © 2017.