Arti hidup.

Pengkhotbah 1:1-18
Minggu ke-18 sesudah Pentakosta

Ada sebuah kisah tentang seorang misionaris tua yang pada masa
mudanya mengembara ke berbagai negara di dunia ini untuk
menemukan arti hidupnya. Akan tetapi, ia tidak memperoleh arti
hidup yang dicarinya itu, sebaliknya ia justru "ditemukan" oleh
Tuhan. Pada waktu Tuhan menemukannya misionaris itu pun
mendapatkan arti hidupnya. Sekarang ia melayani Tuhan dan
mendapati bahwa sebenarnya, arti kehidupan adalah jika kita
berjalan dalam kehendak Allah.


Raja Solomo yang diyakini banyak penafsir Alkitab sebagai penulis
kitab Pengkhotbah (ayat 1,12) menyatakan bahwa semua kegiatan
manusia dan "gerakan" alam di dunia adalah kesia-siaan karena
peristiwa itu merupakan aktivitas berulang yang membosankan
(ayat 3-7). Bahkan isi hikmat dan ajaran pengetahuan dunia ini
merupakan pengulangan dari ilmu yang pernah ada sebelumnya dan
yang pada akhirnya akan dilupakan (ayat 9-11). Menurut Raja
Salomo hal ini menunjukkan bahwa sesuatu yang mulia seperti
hikmat dan pengetahuan dunia sekalipun tetap merupakan
kesia-siaan dan tak dapat memahami hidup (ayat 8,18).


Kita perlu mengerti adanya keterbatasan-keterbatasan dalam hidup ini
yang tidak mampu kita hindari, seperti kematian, proses menjadi
tua, dsb. Maka kita pun harus mengetahui apa yang dapat kita
kerjakan untuk dicapai dalam kehidupan ini. Kita mungkin
beranggapan bahwa kesuksesan, kekayaan, kesehatan, paras
cantik/tampan, kepintaran dan ketenaran dapat memberi kita
kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup ini. Namun, pandangan ini
tidak selalu tepat sebab semua hal tersebut mungkin memberikan
kita kelimpahan materi dan status sosial di masyarakat, tetapi
belum tentu menghasilkan kebahagiaan dan kepuasan hidup yang
benar. Sebaliknya, Tuhan Yesus menjanjikan damai sejahtera dan
berkat yang "membuahkan" kebahagiaan serta arti hidup yang
sesungguhnya, tersedia bagi siapa saja yang mau menerima-Nya
dalam kehidupan ini (Yoh. 10:10).


Renungkan:
Menikmati hidup tanpa Tuhan akan berakhir dengan kesia-siaan,
sedangkan menjalaninya bersama Tuhan memperoleh damai.

Scripture Union Indonesia © 2017.