Nyanyian peringatan!

Ulangan 31:14-30
Minggu ke-7 sesudah Pentakosta

Tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah. Allah tahu isi hati
manusia terdalam. Oleh sebab itu, ketika Allah mengungkapkan
keprihatinan-Nya terhadap pengkhianatan Israel di kemudian hari,
itu bukan untuk sekadar menimbulkan perasaan harap-harap cemas,
melainkan sesuatu yang serius untuk ditanggapi Israel.


Bolehkah nyanyian yang dipersiapkan Musa (pasal 32) itu disebut
nyanyian perkabungan? Apakah nyanyian ini boleh disebut sebagai
nubuat bahwa Israel kelak akan berpaling dari Allah dan
mengingkari perjanjian-Nya? Kalau begitu layaklah Israel
berkabung, karena suatu saat nanti mereka dipastikan akan
menyangkali Allah dan oleh karenanya akan menerima ganjaran
kemurkaan Allah dan berbagai malapetaka lainnya. Namun demikian,
lebih tepat dikatakan bahwa ungkapan keprihatinan Allah ini
bukanlah nubuat, melainkan pernyataan keprihatinan Ilahi akan
karakter dasar Israel yang cenderung melupakan Allah dan
berpaling kepada ilah-ilah palsu. Artinya nyanyian yang akan
digubah Musa itu berfungsi memperingatkan Israel agar mawas
terhadap kecenderungan berpaling dari Allah (ayat 16-22).


Musa memerintahkan kaum Lewi untuk meletakkan kitab Taurat yang
selesai ditulis itu di samping tabut Perjanjian sebagai
peringatan agar Israel tidak berpaling dari Allah. Kitab Taurat
dan nyanyian Musa ini berfungsi mengingatkan Israel untuk tidak
melanggar firman-Nya. Kitab Taurat menjadi petunjuk bagaimana
sikap Israel dan nyanyian Musa berfungsi mengingatkan mereka
terhadap kelemahan mereka. Jadi sambil bersandar kepada Allah,
mereka menaati firman-Nya.


Hari ini kita memiliki firman Tuhan sebagai pedoman hidup yang
berkenan kepada Allah. Kita juga melihat berbagai pengalaman
hidup sesama orang Kristen dan sejarah gereja yang menjadikan
kita mawas diri akan kelemahan yang masih kita miliki.


Peringatan:
Jangan sombong. Jangan merasa kuat. Rendahkan dirimu di hadapan
Tuhan. Pelajarilah firman-Nya dengan setia. Belajarlah dari
pengalaman anak-anak Tuhan.

Scripture Union Indonesia © 2017.