Semua orang beriman berkehormatan menjadi pewarta Injil.

Lukas 10:1-20
Minggu Epifania ke-5

Banyak orang beranggapan bahwa tugas memberitakan kabar baik
adalah tugas segolongan orang yang “ahli”. Dalam pengertian
bahwa orang-orang tersebut sudah diperlengkapi dengan berbagai
pengetahuan dan dididik secara khusus. Buktinya para murid
Yesus, yang sebagian besar tidak terpelajar diutus Tuhan untuk
mewartakan Injil Kerajaan Allah.


Tindakan Yesus ini memberikan suatu pelajaran penting buat kita
yaitu bahwa: pertama, pelayanan tidak dibatasi hanya untuk
kalangan para ahli seperti para pendeta saja, majelis saja, atau
segelintir orang saja. Tiap orang yang menjadi pengikut-Nya
dipanggil-Nya untuk menjadi utusan-Nya (ayat 1). Kedua, prinsip
ini juga membuka mata warga gereja, khususnya para pejabat
gereja yaitu bahwa dalam gereja Tuhan tidak boleh ada pembagian
golongan antara awam dan pejabat Gereja. Semua warga gereja yang
sungguh beriman adalah umat Allah yang adalah warga Kerajaan
Allah. Kita semua berkehormatan untuk ikut serta mewartakan
Injil Kerajaan Allah kepada dunia ini.


Berita penting lainnya yang diangkat dalam perikop ini selain
pemberita Injil adalah berita yang harus disebarluaskan kepada
orang lain, yaitu bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Tugas para
pemberita Injil adalah menganjurkan agar orang menerima kasih
karunia Allah, beriman kepada Kristus, bertobat, dan
diselamatkan. Suatu tugas yang berat dan amat mulia diemban oleh
setiap pemberita Injil, setiap orang yang beriman kepada
Kristus. Kita semua harus langsung terjun ke dalam arena
peperangan rohani. Tetapi kita tidak perlu takut sebab sejak
semula Tuhan mengingatkan kita untuk bergantung kepada-Nya saja,
bukan kepada hal-hal yang biasa manusia andalkan.


Renungkan:
Diterima atau ditolak adalah hal biasa. Yang penting setia
mewartakan kebenaran dan sedia menerima konsekuensinya.

Scripture Union Indonesia © 2017.