Aman dalam perlindungan Allah.

Mazmur 46
Minggu Epifania ke-5

Bulan-bulan ini dan ke depan, situasi macam apakah yang kita
hadapi? Apakah banjir kembali melanda sejumlah daerah di
Indonesia? Apakah justru kemarau panjang terus menerus terjadi?
Apakah kampanye partai-partai dan segala hal yang berkaitan
dengan persiapan Pemilu 2004 akan menimbulkan gelombang
kerusuhan? Apakah ekonomi Indonesia semakin terpuruk? Apakah
anak-anak Tuhan akan semakin terpojokkan oleh fanatisme kelompok
agama lain?


Semua kesulitan dan tantangan yang sedang atau akan kita hadapi itu
bagaikan laut yang bergelora, “ribut dan berbuih airnya.” (ayat
4). Pada masa Perjanjian Lama, lautan yang bergelora
melambangkan kuasa kejahatan yang mengganggu dan merusak umat
manusia. Kuasa kejahatan dipersonifikasi dengan dewa penguasa
lautan, yang berkuasa menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi
umat manusia. Namun, bersama si pemazmur, kita diajak untuk
meneguhkan iman kita kepada Allah (ayat 2). Allah mengendalikan
semua kejadian di muka bumi ini, bahkan mengontrol air bah
kekacauan yang melanda dunia ini (ayat 3-4).


Orang yang berlindung di dalam naungan Allah Yang Mahatinggi, akan
mengalami rasa aman yang luar biasa (ayat 5-6). Lautan air yang
melambangkan kuasa kekacauan, di dalam kendali Allah tidak lebih
dari aliran air sungai yang mengalir tenang dan memenuhi
kebutuhan kota milik Allah (ayat 5). Orang yang tinggal di
dalamnya tidak akan takut (ayat 6), karena mereka akan
menyaksikan demonstrasi kedaulatan dan kekuasaan Allah atas
dunia ini (ayat 7,9-10).


Janji-Nya kepada orang yang takut akan Tuhan adalah penyertaan dan
perlindungan-Nya (ayat 8,12). Oleh karena itu, jangan takut dan
panik, sebaliknya “Diam dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku
ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!” (ayat
11).


Renungkan:
Situasi boleh menjadi semakin parah dan menakutkan, tetapi
selama kita berlindung pada Allah kita tidak perlu takut.

Scripture Union Indonesia © 2017.