Hosea 2
Minggu Advent 1


Perselingkuhan Israel semakin diperjelas lagi.

Pasal 2 ini menggunakan bahasa peradilan (kebiasaan para nabi)
untuk menyatakan kecaman dan penghukuman Allah atas umat-Nya
(kata ‘adukanlah’, (ayat 1)). Di sini hubungan Allah dengan
Israel digambarkan sebagai suami-istri. Hal ini tidak hanya
merupakan penegasan tentang kepemilikan mutlak Allah atas
Israel, tetapi sekaligus menegaskan tentang perselingkuhan
Israel dengan kekasih lain, yaitu dewa-dewa Kanaan (ayat 4,6).
Mereka (umat) menganggap bahwa kelimpahan hasil pertanian dan
peternakan berasal dari dewa kesuburan Kanaan yaitu Baal (ayat
4). Mereka tidak menyadari bahwa itu berasal dari Suami yang
sesungguhnya, yaitu Allah Israel. Karena itu, pantaslah jika
Allah mengambil semua kelimpahan itu dari mereka (ayat 8-
12).Penghukuman itu bertujuan untuk menghajar, agar umat
menyadari dosa-dosa mereka. Tetapi mereka tidak juga insaf (ayat
7). Pada pasal ini tampak lagi kasih Allah yang melampaui segala
akal. Allah tidak hanya sabar, tetapi juga kembali berinisiatif
menyelamatkan umat-Nya. Allah membawa kembali mereka ke Padang
Gurun dengan maksud menenangkan hati mereka (ayat 13). Allah mau
memulihkan kembali hubungan suami-istri yang langgeng dan ideal,
seperti yang pernah terjadi dahulu (ayat 15,17-19). Ketika itu
umat Israel belum tergoda untuk mengikuti kekasih yang lain.


Tindakan Allah ini selain menunjukkan bahwa Allah kembali mengasihi
Israel (ayat 22), juga harapan Allah agar umat-Nya mengenal-Nya.
Mengenal Tuhan merupakan inti iman Israel. Mengenal berarti
mengenal secara intim, mengenal kehendak-Nya, mengenal kasih-
Nya, dan mengenal jalan-Nya. Berarti juga bersedia menjalankan
kehendak Allah dalam kehidupan Israel sebagai umat Allah.
Pemulihan hubungan itu akan meliputi pemberian kembali
kelimpahan yang pernah mereka terima di tanah Kanaan (ayat 14).


Renungkan:

Pada minggu advent pertama ini, kita sebagai umat Allah diajak
untuk mengenang kembali kasih Allah kepada kita, sehingga kita
dapat mengoreksi diri; apakah kita dalam kehidupan sehari-hari
kita, kita mampu memberlakukan kasih itu.

Scripture Union Indonesia © 2017.